Jumat, 02 Februari 2018

MAKALAH KEBIDANAN PERUBAHAN ANATOMI & FISIOLOGI IBU HAMIL


PERUBAHAN ANATOMI & FISIOLOGI IBU HAMIL
DEWI SETYANINGSIH S.SIT, M.P.H

KELOMPOK 4 KELAS A14.1
1.      KRIS MONEKA                                                  17150043                                       
2.      DEVI MULIYAH                                                 17150028
3.      OKTAVIANI LILIS                                             17180009
4.      NURUL AINI CANON                                        17150024
5.      MARIA FEBIYANTI BILI                                  17150001
6.      YUNI FRISCHILA BARNABAS                        17150037
7.      BLANDINA YUNITA LORU BILI                    17150002
8.      CHINTYA DWI NOVITA PERMATASARI      17150018


PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

   1.    Perubahan Sistem Anatomi.
          A.    Sistem Reproduksi.
·         Uterus.
Selama kehamilan uterus akan beradapatasi untuk menerima dan melindungi hasil konseps(janin,plasenta,amnio) sampai persalinan.uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan.pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau kurang.selama kehamilan,uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin,plasenta,dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 L bahkan dapat mencapai 20 L atau lebih dengan berat rata-rata 1100 gram.
Pembesaran uterus meliputi perenggangan dan penebalan sel-sel otot,sementara produksi miosit yang baru sangat terbatas bersama dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik,terutama pada lapisan otot luar.kerja sama tersebut akan meningkatkan kekuatan tinding uterus.daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan menebal,tetapi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan akan menipis.pada akhir kehamilan ketebalannya hanya berkisar 1,5 cm bahkan kurang
Pada awal kehamilan penebalan uterus di stimulasi terutama oleh hormon esterogen dan sedikit oleh progesteron.perubahan uterus ini dapat dilihat pada awal kehamilan mirip dengan kehamilan ektopik.akan tetapi,setelah kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi.pada awal kehamilan tuba falopi,ovarium,dan legamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus,sementar pada akhir kehamilan akan berada sedikit diatas pertengahan uterus.posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus,dimana dibagian uterus yang mengelilingi tempat implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata.fenomena ini dikenal dengan tanda pischasek.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah alvokat.seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.panjang uterus akan berambah lebih cepat dibandingkan lebarnya sehingga akan berbentuk oval.ismus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak yang dilkenal dengan tanda hegar
Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis dan siring perkembangannya,uterus akan menyentuh dinding abdominal,mendorong usus kesamping dan keatas,terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati.pada saat pertumbuhan uterus akan berotasi kearah kanan,dekstrorotasi ini di sebabkan oleh adanya rektosikmoid di daerah kiri pelvis.pada triwulan akhir ismus akan berkembang menjadi sekmen bawah uterus.pada akhir kehamilan otot-otot uterus bagin atas akan berkontraksi sehingga sekmen bawah uterus akan melebar dan menipis batas antara sekmen atas yang tebal dan sekmen bawah yang tipis disebut dengan lingkaran rektraksi fisiologis
Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri.pada trimester ke 2kontraksi ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual.fenomena ini pertama kali diperkenalkan oleh Braxton hicks pada tahun 1872 sehingga disebut dengan kontraksi Braxton hicks.kontraksi ini muncul tiba-tiba dan sporadik,intensitasnya bervariasi antara 5-25 mmhg,sampai bulan terakhir kehamilan biasanya kotraksi ini sangat jarang dan meningkat pada satu atau dua minggu sebelum persalinan.hal ini erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah reseptor oksitosin dan gap cun ction di antara sel-sel miometrium.pada saat ini kontraksi akan terjadi setiap 10-20 menit,dan pada akhir kehamilan kontraksi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan dianggap sebagai persalian palsu.
·         Serviks.
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinnya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertofi dan hyperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks. Berbeda kontraks dengan korpus, serviks hanya memiliki 10-15% otot polos. Jaringan ikat ekstraselular serviks terutama kolagen tipe 1 dan 3 dan sedikit tepe 4 pada membrana basalis. Diantara molekul-molekul kolagen itu, berkatalasi glikosaminoglikan dan proteoglikan, terutama dermatam sulfat, asam hialuronat, dan heparin sulfat. Juga ditemukan vibronektin dan elastin diantara serabut kolagen. Rasio tertinggi elastin terhadap kolagen terdapat di ostium internal. Baik elastin maupun otot polos semakin menurun jumlahnya mulai dari ostium interal ke ostium eksternal.
Serviks manusia merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Bersifat seperti katup yang bertanggung jawab menjada janin didalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama persalinan. Serviks didominasi jaringan ikat fibrosa. Komposisinya berupa jaringan matriks ekstraselular terutama mengandung kolagen dengan elastin dan proteoglikan dan bagian sel yang mengandung otot dan fibrolas, epitel, serta pembuluh darah. Rasio relative jaringan ikat terhadap otot tidak sama sepanjang serviks yang semakin kedistal rasio ini semakin besar.
Pada perempuan yang tidak hamil berkas kolagen pada serviks terbungkus rapat dan tidak beraturan. Selama kehamilan kolagen secara aktif disintesis dan secara terus menerus diremoldel oleh kolagenase, yang diskresi oleh sel-sel serviks dan neutrofil. Kolagen didegradasi oleh kolagenase intraselular yang menyigkikan struktur prokolagen yang tidak sempurna untuk mencegah pembetukan kolagen yang lemah, dan kolagenase ekstraselular yang secara lambat akan melemahkan matriks kolagen agar persalinan dapat berlangsung.
Pada akhir trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat terbugkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastis, serabut kolagen bersatu dengan arah parallel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi lunak dibanding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan kehamilan.
Pada saat kehamilan mendekati aterem, terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang relative dilusi yaitu dalam keadaan menyebar (disperse) dan terremodel menjadi serat. Dispersi menigkat oleh peningkatan rasio dekorin terhadap kolagen.
Karena serabut terdispersi, konsentrasi air menigkat seperti juga halnya asam hialuronat dan glikosaminoglikan. Asam hialuronat disekresikan oleh fibroblas dan memiliki afinitas yang tinggi terhadap molekul air. Penurunan konsentrasi kolagen lebih lanjut ini secara klinis terbukti dengan melunaknya serviks. Beberapa perubahan ini berhubungan dengan dispels kolagen yang terjadi lebih awal pada kehamilan dan mengakibatkan keadaan patologis seperti serviks inkopeten.
Proses remodeling sangat kompleks dan melibatkan proses kaskade biokimia, interaksi antara komponen seluler dan matriks ekstraselular, serta inviltrasi stroma serviks oleh sel-sel inflamasi seperti netrofil dan makrofag. Proses remodeling ini berfungsi agar uterus dapat mempertahankan kehamilan sampai aterem dan kemudian proses distruksi serviks yang membuatnya berdilatasi memfasilitasi persalinan.
Proses perbaikan serviks terjadi setelah persalinan sehingga siklus kehamilan yang berikutnya akan berulang waktu yang tidak tepat bagi perubahan kompleks ini akan mengakibatkan persalinan reterm, penundaan persalinan menjadi posterm dan bahakan perganguan persalinan spontan.
·         Ovarium.
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda hanya satu korpusluteum yang dapat ditemukan di ovarium.folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progsteron dalam jumlah yang relative minimal.
Relaksin,suatu hormon protein yang mempunyai struktur mirip dengan insulin dan insulin like growth factor 1 dan 2,disekresikan oleh korpusluteum,desidua,plasenta,dan hati.aksi biologi utamanya adalah dalam proses remodeling jaringan ikat pada saluran reproduksi,yang kemudian akan mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses persalinan.perannya belum diketahui secara menyeluruh,tetapi diketahui mempunyai efek pada perubahan struktur biokimia serviks dan kontraksi miometrium yang akan berimplikasi pada kehamilam preterm.
·         Vagina dan perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwich.perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi darii sel-sel otot polos.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa,mengendurnya jaringan ikat,dan hipertrofi sel otot polos.perubahn ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.papilla mukosa juga mengalami hipertrofi.
Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi,dimana sekresi akan berwarna keputihan,menebal,dan ph antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laknat glikogen yang dihasilkan oleh apitel vagina sebagai aksi dari laktobacilus,acidokcilus.
   B.     Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu sering kali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatlirk dari striae sebelumnya.
Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau melasma gravidarum. selain itu, pada areola dan daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan itu biasanya akan hilang atau sangat jauh berkurang setalah persalinan. Kontrasepsi oral juga bisa menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi yang sama.
Perubahan ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah epidermal dan derma yang penyebab pastinya belum diketahui. Adanya penigkatan kadar serum melanocyte stimulating hormone pada akhir bulan kedua masih sangat diragukan sebagai penyebabnya. Esterogen dan progesterone diketahui mempunyai peran dalam melanogenesis dan diduga bisa menjadi factor pendorongnya.
   C.     Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut kolustrum dapat keluar. Kolustrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat di produksi karena hormone prolaktin ditekan oleh prolaktin inhibiting hormone. Setelah persalinan kadar progesterone dan estrogen akan menurun sehingga pengaruh inhibisi progesterone terhadap α-laktalbulmin akan hilang. Penigkatan prolaktin akan meragsang sintesis lactose dan pada akhirnya akan menigkat produksi air susu. Pada bulan yang sama aerola akan lebih besar dan kehitaman kelenjar Montgomery, yaitu kelenjar sebasea dari aerola, akan membesar dan cenderung untuk menonjol keluar. Jika payudara makin membesar, striae seperti yang terlihat pada perut akan muncul. Ukuran payudara sebelum kehamilan tidak mempunyai hubungan dengan banyaknya air susu yang akan dihasilkan.
   D.    Perubahan Metabolik
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasl dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraselurel diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg. Pada trimester ke 2 dan ke 3 pada perempuan dengan gizi baik di anjurkan menabah berat badan perminggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih di anjurkan menambah berat badan perminggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.
Peningkatan jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu hal yang fisiologis hal ini di sebabkan oleh turunnya osmolaritas dari 10 mOsm/kg yang diinduksi oleh makin rendahnya ambang rasa haus dan sekresi fase presin.  Fenedangkan omena ini mulai terjadi pada awal kehamilan. Pada saat ateren kurang lebih 3,5 l cairan berasal dari janin, plasenta, dan cairan amnion, sedangkan 3 liter lainnya berasal dari akumulasi peningktan volume darah ibu,uterus dan payudara sehingga menimal tambahan cairan selama kehamilan adalah 6,5 l. Selama kehamilan ibu akan menyimpan 30 g kalsium yang sebagian besar akan digunakan untuk pertumbuhan janin.
   E.     Sistem kardiovaskuler .
Pada minggu ke 5 kardiak output akan meningkat dan perubahan ini terjadi untuk mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain itu, juga terjadi peningkatan dejut jantung. Minggu ke 10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga terjadi peningkatan preloat. Kapasitas vaskular juga meningkat untuk memnuhi kebutuhan.Penekanan pada aurta akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal. Selama trimester akhir posisi terlentang akan membuat fungsi ginjal menurun jika di bandingkan posisi miring. Volume darah akan kembali seperti sedia kala pada 2 sampai 6 minggu setelah persalinan.
   F.      Sistem endokrin .
Pada perempuan yang mengalami Hipofisektomi persalinan dapat berjalan dengan lancer. Hormone prolaktin akan meningkat 10 kali lipat pada saat kehamilan atrm. Setelah persalinan konsentrasi pada plasma akan menurun. Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat persalinan akibat dari hyperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
Konsentrasi plasma hormone paratiroid akan menurun pada trimester pertama dan kemudian akan meningkat secara progesif. Kelenjar atrenal pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormone androstenedion, terstoteron, dioksikortikosteron,aldoesteron,dan kortiso akan meningkat. Sementara itu, dehidroepiandrosteron sulvat akan menurun.
   G.    Sistem musculoskeletal.
Akibat dari pembesaran uterus keposisi anatarior, lordosis menggeser pusat daya berat kebelakang kearah dua tungkai. Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada akhir kehamilan.
   H.    Sistem urinaria.
Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uteru keluar dari rongga panggl. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan timbul kembali.
I.       Sistem Pencernaan.
Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan tergeser demikian juga dengan yang lainnya seperti apendiks yang akan bergeser kearah atas dan ratelar. Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestifus dan penurunan sekrsi asam hidro plorit dan peptin di lambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa pyrosis (hearburn) yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke esophagus bawah sebagai akibat perubahan posisi lambung dan menurunnya tonus sefingeter esophagus bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorit dan penurunan motilitas serta konstifasi sebagi akibat penurunan motilitas usus besar.
J.       Sistem Syaraf.
·         Saraf Perifer.
Terkadang gejala timbul karena melemahnya persendian, seperti yang telah dijelaskan tentang perubahan tulang dan sendi pada kehamilan.Kadang-kadang perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan akrodistesia, atau numbess, tinggling, dan kaku pada semua bagian lengan, tangan, atau jari-jari.
·         Otak
Walaupun jaringan otak kemungkinan tidak mengalami perubahan, efek psikologis mungkin saja dapat terjadi.Swingmood lebih umum terjadi.Terkadang wanita tidak menerima kehamilannya dan mungkin terjadi psikosis.
   K.    Sistem Respirasi.
Sejalan dengan pertumbuhan janin dan mendorong diagfragma keatas, bentuk dan ukuran rongga dada berubah tetapi tidak membuatnya lebih kecil. Kapasitas paru terhadap udara inspirasi tetap sama seperti sebelum hamil atau mungkin berubah dengan berarti. Kecepatan pernapasan dan kapasitas vital tidak berubah.Volume tidal, vulume ventilator permenit, dan ambilan oksigen meningkat karena bentuk dari rongga torak berubah dan karena bernafas lebih cepat sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas.
L.     Berat Badan.
Perubahan Peningkatan Berat Badan, walaupun peningkatan berat badan lebih bersifat individual, peningkatan berat badan rata-rata terjadi selama masa kehamilan.
    2.    Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil.                    
Seperti pada perubahan fisiologis, perubahan psikologis pada ibu hamil juga mengalami perubahan jika dibandingkan dengan keadaan sebelum hamil. Perubahan psikologis pada ibu hamil dapat di bagi dengan melihat waktu kehamilan yaitu Trimester I, Trimester II, dan Trimester III. Perubahan psikologis pada ibu hamil terbagi atas tiga periode di atas (Trimester I Trimester II, dan Trimester III). Masing-masing periode membawa perubahan sendiri-sendiri.
1.      Trimester I
·         Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya.
·         Segera setalah konsepsi kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat, menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara.
·         Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil.
·         Hasrat unt melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2, kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini.
·         Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
·         Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
·         Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
·         Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga dan ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
2.      Trimester II
·         Pada trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan lagi.
·         Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat.
·         Pada TM II biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama trisemester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
·         Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
·         Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
·         Libido dan gairah seks kemungkinan meningkat.    
3.      Trimester III
·         Trimester III seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
·         Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan.
·         Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian yang khusus diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu membutuhkan kesenangan dari suami dan keluarga.
·         Pada TM III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar dan perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
·         Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal dan semakin ingin menyudahi kehamilannya tidak sabaran dan resah.
·         Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya, aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.

Referensi
·         prawirohardjo, sarwono. 2016. Ilmu kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
·         Ambarwati, 2008. Asuhan kebidanan nifas. Yogyakarta : Mitra Cendiki.
·         Rizka. (2013, 21 april). Askeb system perkemihan pada ibu hamil.
·         https://www.google.co.id/amp/s/lenteraimpian.wordprees.com/2010/02/12/perubahan-anatomi-dan-adaptasi-fisiologis-pada-ibu-hamil-2/amp






Tidak ada komentar:

Posting Komentar