PERUBAHAN
ANATOMI & FISIOLOGI IBU HAMIL
DEWI
SETYANINGSIH S.SIT, M.P.H
KELOMPOK 4 KELAS A14.1
1.
KRIS
MONEKA 17150043
2.
DEVI
MULIYAH 17150028
3.
OKTAVIANI
LILIS 17180009
4.
NURUL
AINI CANON 17150024
5.
MARIA
FEBIYANTI BILI
17150001
6.
YUNI
FRISCHILA BARNABAS 17150037
7.
BLANDINA
YUNITA LORU BILI 17150002
8.
CHINTYA
DWI NOVITA PERMATASARI 17150018
PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
1. Perubahan Sistem Anatomi.
A.
Sistem Reproduksi.
·
Uterus.
Selama
kehamilan uterus akan beradapatasi untuk menerima dan melindungi hasil
konseps(janin,plasenta,amnio) sampai persalinan.uterus mempunyai kemampuan yang
luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih
kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan.pada
perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau
kurang.selama kehamilan,uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu
menampung janin,plasenta,dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan
volume totalnya mencapai 5 L bahkan dapat mencapai 20 L atau lebih dengan berat
rata-rata 1100 gram.
Pembesaran
uterus meliputi perenggangan dan penebalan sel-sel otot,sementara produksi
miosit yang baru sangat terbatas bersama dengan hal itu terjadi akumulasi
jaringan ikat dan elastik,terutama pada lapisan otot luar.kerja sama tersebut
akan meningkatkan kekuatan tinding uterus.daerah korpus pada bulan-bulan
pertama akan menebal,tetapi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan akan
menipis.pada akhir kehamilan ketebalannya hanya berkisar 1,5 cm bahkan kurang
Pada
awal kehamilan penebalan uterus di stimulasi terutama oleh hormon esterogen dan
sedikit oleh progesteron.perubahan uterus ini dapat dilihat pada awal kehamilan
mirip dengan kehamilan ektopik.akan tetapi,setelah kehamilan 12 minggu lebih
penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi.pada awal
kehamilan tuba falopi,ovarium,dan legamentum rotundum berada sedikit dibawah
apeks fundus,sementar pada akhir kehamilan akan berada sedikit diatas
pertengahan uterus.posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-sel otot
uterus,dimana dibagian uterus yang mengelilingi tempat implantasi plasenta akan
bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya sehingga akan
menyebabkan uterus tidak rata.fenomena ini dikenal dengan tanda pischasek.
Pada
minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti
buah alvokat.seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus
akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12
minggu.panjang uterus akan berambah lebih cepat dibandingkan lebarnya sehingga
akan berbentuk oval.ismus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi
seperti korpus uteri yang mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak
yang dilkenal dengan tanda hegar
Pada
akhir kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis dan
siring perkembangannya,uterus akan menyentuh dinding abdominal,mendorong usus
kesamping dan keatas,terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati.pada saat
pertumbuhan uterus akan berotasi kearah kanan,dekstrorotasi ini di sebabkan
oleh adanya rektosikmoid di daerah kiri pelvis.pada triwulan akhir ismus akan
berkembang menjadi sekmen bawah uterus.pada akhir kehamilan otot-otot uterus
bagin atas akan berkontraksi sehingga sekmen bawah uterus akan melebar dan
menipis batas antara sekmen atas yang tebal dan sekmen bawah yang tipis disebut
dengan lingkaran rektraksi fisiologis
Sejak
trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur
dan umumnya tidak disertai nyeri.pada trimester ke 2kontraksi ini dapat
dideteksi dengan pemeriksaan bimanual.fenomena ini pertama kali diperkenalkan
oleh Braxton hicks pada tahun 1872 sehingga disebut dengan kontraksi Braxton
hicks.kontraksi ini muncul tiba-tiba dan sporadik,intensitasnya bervariasi
antara 5-25 mmhg,sampai bulan terakhir kehamilan biasanya kotraksi ini sangat
jarang dan meningkat pada satu atau dua minggu sebelum persalinan.hal ini erat
kaitannya dengan meningkatnya jumlah reseptor oksitosin dan gap cun ction di
antara sel-sel miometrium.pada saat ini kontraksi akan terjadi setiap 10-20
menit,dan pada akhir kehamilan kontraksi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman
dan dianggap sebagai persalian palsu.
·
Serviks.
Satu
bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Perubahan
ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinnya edema pada seluruh
serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertofi dan hyperplasia pada
kelenjar-kelenjar serviks. Berbeda kontraks dengan korpus, serviks hanya
memiliki 10-15% otot polos. Jaringan ikat ekstraselular serviks terutama
kolagen tipe 1 dan 3 dan sedikit tepe 4 pada membrana basalis. Diantara molekul-molekul
kolagen itu, berkatalasi glikosaminoglikan dan proteoglikan, terutama dermatam
sulfat, asam hialuronat, dan heparin sulfat. Juga ditemukan vibronektin dan
elastin diantara serabut kolagen. Rasio tertinggi elastin terhadap kolagen
terdapat di ostium internal. Baik elastin maupun otot polos semakin menurun
jumlahnya mulai dari ostium interal ke ostium eksternal.
Serviks
manusia merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang mengalami perubahan
yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Bersifat seperti katup yang
bertanggung jawab menjada janin didalam uterus sampai akhir kehamilan dan
selama persalinan. Serviks didominasi jaringan ikat fibrosa. Komposisinya
berupa jaringan matriks ekstraselular terutama mengandung kolagen dengan elastin
dan proteoglikan dan bagian sel yang mengandung otot dan fibrolas, epitel,
serta pembuluh darah. Rasio relative jaringan ikat terhadap otot tidak sama
sepanjang serviks yang semakin kedistal rasio ini semakin besar.
Pada
perempuan yang tidak hamil berkas kolagen pada serviks terbungkus rapat dan
tidak beraturan. Selama kehamilan kolagen secara aktif disintesis dan secara
terus menerus diremoldel oleh kolagenase, yang diskresi oleh sel-sel serviks
dan neutrofil. Kolagen didegradasi oleh kolagenase intraselular yang
menyigkikan struktur prokolagen yang tidak sempurna untuk mencegah pembetukan
kolagen yang lemah, dan kolagenase ekstraselular yang secara lambat akan
melemahkan matriks kolagen agar persalinan dapat berlangsung.
Pada
akhir trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat
terbugkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara
keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastis, serabut kolagen
bersatu dengan arah parallel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi lunak
dibanding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan kehamilan.
Pada
saat kehamilan mendekati aterem, terjadi penurunan lebih lanjut dari
konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang
relative dilusi yaitu dalam keadaan menyebar (disperse) dan terremodel menjadi
serat. Dispersi menigkat oleh peningkatan rasio dekorin terhadap kolagen.
Karena
serabut terdispersi, konsentrasi air menigkat seperti juga halnya asam
hialuronat dan glikosaminoglikan. Asam hialuronat disekresikan oleh fibroblas
dan memiliki afinitas yang tinggi terhadap molekul air. Penurunan konsentrasi
kolagen lebih lanjut ini secara klinis terbukti dengan melunaknya serviks.
Beberapa perubahan ini berhubungan dengan dispels kolagen yang terjadi lebih
awal pada kehamilan dan mengakibatkan keadaan patologis seperti serviks
inkopeten.
Proses
remodeling sangat kompleks dan melibatkan proses kaskade biokimia, interaksi
antara komponen seluler dan matriks ekstraselular, serta inviltrasi stroma
serviks oleh sel-sel inflamasi seperti netrofil dan makrofag. Proses remodeling
ini berfungsi agar uterus dapat mempertahankan kehamilan sampai aterem dan
kemudian proses distruksi serviks yang membuatnya berdilatasi memfasilitasi
persalinan.
Proses
perbaikan serviks terjadi setelah persalinan sehingga siklus kehamilan yang
berikutnya akan berulang waktu yang tidak tepat bagi perubahan kompleks ini
akan mengakibatkan persalinan reterm, penundaan persalinan menjadi posterm dan
bahakan perganguan persalinan spontan.
·
Ovarium.
Proses
ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda
hanya satu korpusluteum yang dapat ditemukan di ovarium.folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan
berperan sebagai penghasil progsteron dalam jumlah yang relative minimal.
Relaksin,suatu
hormon protein yang mempunyai struktur mirip dengan insulin dan insulin like
growth factor 1 dan 2,disekresikan oleh korpusluteum,desidua,plasenta,dan
hati.aksi biologi utamanya adalah dalam proses remodeling jaringan ikat pada
saluran reproduksi,yang kemudian akan mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan
proses persalinan.perannya belum diketahui secara menyeluruh,tetapi diketahui
mempunyai efek pada perubahan struktur biokimia serviks dan kontraksi
miometrium yang akan berimplikasi pada kehamilam preterm.
·
Vagina dan perineum
Selama
kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat jelas pada kulit dan
otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna
keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwich.perubahan ini meliputi penipisan
mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi darii sel-sel otot
polos.
Dinding
vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami peregangan
pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa,mengendurnya
jaringan ikat,dan hipertrofi sel otot polos.perubahn ini mengakibatkan
bertambah panjangnya dinding vagina.papilla mukosa juga mengalami hipertrofi.
Peningkatan
volume sekresi vagina juga terjadi,dimana sekresi akan berwarna
keputihan,menebal,dan ph antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan
produksi asam laknat glikogen yang dihasilkan oleh apitel vagina sebagai aksi
dari laktobacilus,acidokcilus.
B.
Kulit
Pada
kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna kemerahan, kusam, dan
kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini
dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan
itu sering kali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan
sikatlirk dari striae sebelumnya.
Pada
banyak perempuan kulit di garis pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah
menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan
muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan
chloasma atau melasma gravidarum. selain itu, pada areola dan daerah genital
juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan itu
biasanya akan hilang atau sangat jauh berkurang setalah persalinan. Kontrasepsi
oral juga bisa menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi yang sama.
Perubahan
ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah epidermal dan derma yang
penyebab pastinya belum diketahui. Adanya penigkatan kadar serum melanocyte
stimulating hormone pada akhir bulan kedua masih sangat diragukan sebagai
penyebabnya. Esterogen dan progesterone diketahui mempunyai peran dalam
melanogenesis dan diduga bisa menjadi factor pendorongnya.
C.
Payudara
Pada
awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih lunak.
Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah
kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan
tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut
kolustrum dapat keluar. Kolustrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus
yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat di
produksi karena hormone prolaktin ditekan oleh prolaktin inhibiting hormone.
Setelah persalinan kadar progesterone dan estrogen akan menurun sehingga
pengaruh inhibisi progesterone terhadap α-laktalbulmin akan hilang. Penigkatan
prolaktin akan meragsang sintesis lactose dan pada akhirnya akan menigkat
produksi air susu. Pada bulan yang sama aerola akan lebih besar dan kehitaman
kelenjar Montgomery, yaitu kelenjar sebasea dari aerola, akan membesar dan
cenderung untuk menonjol keluar. Jika payudara makin membesar, striae seperti
yang terlihat pada perut akan muncul. Ukuran payudara sebelum kehamilan tidak
mempunyai hubungan dengan banyaknya air susu yang akan dihasilkan.
D.
Perubahan Metabolik
Sebagian
besar penambahan berat badan selama kehamilan berasl dari uterus dan isinya.
Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraselurel diperkirakan selama
kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg. Pada trimester ke 2 dan ke 3 pada
perempuan dengan gizi baik di anjurkan menabah berat badan perminggu sebesar
0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih di anjurkan
menambah berat badan perminggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.
Peningkatan
jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu hal yang fisiologis hal ini di
sebabkan oleh turunnya osmolaritas dari 10 mOsm/kg yang diinduksi oleh makin
rendahnya ambang rasa haus dan sekresi fase presin. Fenedangkan omena ini mulai terjadi pada awal
kehamilan. Pada saat ateren kurang lebih 3,5 l cairan berasal dari janin,
plasenta, dan cairan amnion, sedangkan 3 liter lainnya berasal dari akumulasi peningktan
volume darah ibu,uterus dan payudara sehingga menimal tambahan cairan selama
kehamilan adalah 6,5 l. Selama kehamilan ibu akan menyimpan 30 g kalsium yang
sebagian besar akan digunakan untuk pertumbuhan janin.
E.
Sistem kardiovaskuler .
Pada
minggu ke 5 kardiak output akan meningkat dan perubahan ini terjadi untuk
mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain itu, juga terjadi peningkatan
dejut jantung. Minggu ke 10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga
terjadi peningkatan preloat. Kapasitas vaskular juga meningkat untuk memnuhi
kebutuhan.Penekanan pada aurta akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke
ginjal. Selama trimester akhir posisi terlentang akan membuat fungsi ginjal
menurun jika di bandingkan posisi miring. Volume darah akan kembali seperti
sedia kala pada 2 sampai 6 minggu setelah persalinan.
F.
Sistem endokrin .
Pada
perempuan yang mengalami Hipofisektomi persalinan dapat berjalan dengan lancer.
Hormone prolaktin akan meningkat 10 kali lipat pada saat kehamilan atrm.
Setelah persalinan konsentrasi pada plasma akan menurun. Kelenjar tiroid akan
mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat persalinan akibat dari
hyperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
Konsentrasi
plasma hormone paratiroid akan menurun pada trimester pertama dan kemudian akan
meningkat secara progesif. Kelenjar atrenal pada kehamilan normal akan
mengecil, sedangkan hormone androstenedion, terstoteron,
dioksikortikosteron,aldoesteron,dan kortiso akan meningkat. Sementara itu,
dehidroepiandrosteron sulvat akan menurun.
G.
Sistem musculoskeletal.
Akibat
dari pembesaran uterus keposisi anatarior, lordosis menggeser pusat daya berat
kebelakang kearah dua tungkai. Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis dan pubis akan
meningkat mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas
tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan
perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada akhir kehamilan.
H.
Sistem urinaria.
Pada
bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai
membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan
makin tuanya kehamilan bila uteru keluar dari rongga panggl. Pada akhir
kehamilan, jika kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu
akan timbul kembali.
I.
Sistem Pencernaan.
Seiring
dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan tergeser demikian juga
dengan yang lainnya seperti apendiks yang akan bergeser kearah atas dan
ratelar. Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos
pada traktus digestifus dan penurunan sekrsi asam hidro plorit dan peptin di
lambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa pyrosis (hearburn) yang
disebabkan oleh refluks asam lambung ke esophagus bawah sebagai akibat
perubahan posisi lambung dan menurunnya tonus sefingeter esophagus bagian
bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorit dan penurunan motilitas
serta konstifasi sebagi akibat penurunan motilitas usus besar.
J. Sistem
Syaraf.
·
Saraf Perifer.
Terkadang
gejala timbul karena melemahnya persendian, seperti yang telah dijelaskan
tentang perubahan tulang dan sendi pada kehamilan.Kadang-kadang perubahan
postur pada kehamilan dapat menyebabkan akrodistesia, atau numbess, tinggling,
dan kaku pada semua bagian lengan, tangan, atau jari-jari.
·
Otak
Walaupun jaringan otak kemungkinan
tidak mengalami perubahan, efek psikologis mungkin saja dapat terjadi.Swingmood
lebih umum terjadi.Terkadang wanita tidak menerima kehamilannya dan mungkin
terjadi psikosis.
K.
Sistem Respirasi.
Sejalan dengan
pertumbuhan janin dan mendorong diagfragma keatas, bentuk dan ukuran rongga
dada berubah tetapi tidak membuatnya lebih kecil. Kapasitas paru terhadap udara
inspirasi tetap sama seperti sebelum hamil atau mungkin berubah dengan berarti.
Kecepatan pernapasan dan kapasitas vital tidak berubah.Volume tidal, vulume
ventilator permenit, dan ambilan oksigen meningkat karena bentuk dari rongga
torak berubah dan karena bernafas lebih cepat sekitar 60% wanita hamil mengeluh
sesak nafas.
L.
Berat Badan.
Perubahan Peningkatan
Berat Badan, walaupun peningkatan berat badan lebih bersifat individual,
peningkatan berat badan rata-rata terjadi selama masa kehamilan.
2. Perubahan
Psikologis pada Ibu Hamil.
Seperti pada perubahan fisiologis, perubahan psikologis
pada ibu hamil juga mengalami perubahan jika dibandingkan dengan keadaan
sebelum hamil. Perubahan psikologis pada ibu hamil dapat di bagi dengan melihat
waktu kehamilan yaitu Trimester I, Trimester II, dan Trimester III. Perubahan
psikologis pada ibu hamil terbagi atas tiga periode di atas (Trimester I Trimester
II, dan Trimester III). Masing-masing periode membawa perubahan
sendiri-sendiri.
1.
Trimester I
·
Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan
merasa tidak berdaya dan merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada
dirinya.
·
Segera setalah konsepsi kadar hormon estrogen dan
progesteron meningkat, menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah
dan pembesaran payudara.
·
Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya
hamil.
·
Hasrat unt melakukan hubungan seks pada trimester
pertama berbeda2, kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini.
·
Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
·
Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi
pada tubuhnya.
·
Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
·
Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga dan
ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
2.
Trimester II
·
Pada trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada
bentuk tubuh yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan
merasa suami tidak memperhatikan lagi.
·
Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan
timester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual
muntah sehingga ibu lebih bersemangat.
·
Pada TM II biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri
dengan kehamilan selama trisemester ini dan ibu mulai merasakan gerakan
janinnya pertama kali.
·
Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima
kehamilannya.
·
Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa
beban.
·
Libido dan gairah seks kemungkinan meningkat.
3.
Trimester III
·
Trimester III seringkali disebut periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
·
Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan
lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan
timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan.
·
Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya
aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah
dengan bayinya dan kehilangan perhatian yang khusus diterima selama hamil. Pada
trimester inilah ibu membutuhkan kesenangan dari suami dan keluarga.
·
Pada TM III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena
janin membesar dan perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami
klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
·
Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan
dalam kondisi yang tidak normal dan semakin ingin menyudahi kehamilannya tidak
sabaran dan resah.
·
Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya, aktif
mempersiapkan kelahiran bayinya.
Referensi
·
prawirohardjo, sarwono. 2016. Ilmu kebidanan. Jakarta : PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
·
Ambarwati, 2008. Asuhan kebidanan nifas. Yogyakarta : Mitra Cendiki.
·
Rizka. (2013, 21 april). Askeb system perkemihan pada ibu hamil.
·
https://www.google.co.id/amp/s/lenteraimpian.wordprees.com/2010/02/12/perubahan-anatomi-dan-adaptasi-fisiologis-pada-ibu-hamil-2/amp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar