MAKALAH
PSIKOLOGI
KONSEP
PERILAKU MANUSIA
DISUSUN
O
L
E
H
1.
Kris
Moneka
17150043
2.
Oki
Wana Sari
17150012
3.
Sumartini
Retno Utami 17150017
4.
Beatrix
Yenike Zangga 17150036
5.
Fika
Lia Liana
17150039
6.
Dian
Ayu Safitri
17150006
7.
Fadila
Rambu Ana Awa 17150031
8. Paustina Atvila A.Mahuze 17150045
PRODI
DIII KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
Bab
I
Pendahuluan
A. Latar belakang.
Perilaku merupakan perwujudan dari
adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri yang
harus diselaraskan dengan peran manusia sebagai individu, social, dan berketuhanan.
Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang
berjalan, naik sepeda, dll. Untuk aktivitas ini mereka harus berbuat sesuatu,
misal : kaki yang satu diletakkan pada kaki yang lain.
Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia
dikatakan sedang berperilaku ia sedang membaca, sekalipun pengamatan dari luar
sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh
manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari aktivitas- aktivitas yang berlangsung,
baik didalam maupun diluar.
B.
Rumusan masalah.
1.
Apakah
yang dimaksud perilaku manusia.
2.
Bagaimana
proses pembentukan perilku manusia.
3.
Factor
yang mempengaruhi perilku manusia.
4.
Macam-macam
perilaku manuisa.
5.
Macam-macam
klasifikasi perilaku yang lain.
6.
Bentuk-bentuk
perubahan perilaku.
7. 4
Teori utama psikologi modern dalam memandang perilaku manusia.
C.
Tujuan.
1.
Mengetahui
pengertian perilaku manusia.
2.
Memahami
proses pembentukan manusia.
3.
Mampu
menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia.
4.
Mengetahui
macam-macam perilaku manusia.
5.
Mengetahui
macam-macam klasifikasi perilaku yang lain.
6.
Mengetahui
bentuk-bentuk perubahan perilaku manusia.
7. Mengetahui
4 Teori utama psikologi modern dalam memandang perilaku manusia.
Bab
II
Pembahasan
A. Pengertian prilaku manusia.
Ilustrasi
berbagai perilaku manusia dalam keramaian.
Prilaku
manusia adalah sekumpulan prilaku yang dimiliki oleh manusia dengan di
pengaruhi oleh adat, sikap,emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika.
Prilaku seseorang di kelompokan kedalam prilaku wajar, prilaku dapat diterima,
prilaku aneh, dan prilaku menyimpang. Dalam sosiologi, prilaku di anggap
sebagai sesuatu yang tidak ditunjukan kepada orang lain dan oleh karenanya
merupakan suatu tindakan social manusia yang sangat mendasar. Prilaku tidak
boleh disalah artikan sebagai prilaku social, yang merupakan suatu tindakan
dengan tingkat lebih tinggi karena prilaku social adalah prilaku yang secara
khusus ditunjukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap prilaku seseorang
diukur relatif terhadap norma social dan diatur oleh berbagai kontrol social.
Dalam kedokteran prilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk
mengindentifikasi factor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya kesehatan.
Intervensi terhadap prilaku serng kali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan
yang holistic dan komperhensif. Prilaku manusia dipelajari dalam ilmu
psikologi, sosiologi, ekonomi, anteropologi dan kedokteran.
B. Proses pembentukan perilaku
manusia.
Menurut Walgito (2003), pembentukan
perilaku manusia dibagi menjadi 3 cara sesuai keadaan yang diharapkan, yakni :
1. Cara pembentukan perilaku dengan
kondisioning atau kebiasaan.
Salah satu cara pembentukan perilaku
dapat ditempuh dengan kondisioning atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri
untuk berperilaku seperti yang diharapkan, maka akhirnya akan terbentuklah
perilaku tersebut. Cara ini didasarkan atas teori belajar kondisioning baik
yang dikemukakan oleh Pavlov maupun oleh Thorndike dan Skinner terdapat
pendapat yang tidak seratus persen sama, namun para ahli tersebut, mempunytai
dasar pandangan yang tidak jauh beda satu sama lain.
2. Pembentukan perilaku dengan
pengertian (insight).
Disamping pembentukan perilaku
dengan kondisioning atau kebiasaan, pembentukan perilaku juga dapat ditempuh
dengan pengertian. Cara ini didasarkan atas teori belajar kognitif yaitu
belajar disertai dengan adanya pengertian. Bila dalam eksperimen Thorndike
dalam belajar yang dipentingkan adalah soal latihan, maka dalam eksperimen
Kohler dalam belajar yang dipentingkan dalah pengertian. Kohler adalah salah
satu tokoh psikologi Gestalt dan termasuk dalam aliran kognitif.
3. Pembentukan perilaku dengan
menggunakan model.
Disamping cara-cara pembentukan
perilaku diatas, pembentukan perilaku masih dapat ditempuh dengan menggunakan
model atau contoh. Pemimpin dijadikan model atau contoh bagi yang dipimpinnya.
Cara ini didasarkan oleh teori belajar sosial (social learning theory) atau observational
learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1977).
C.
Faktor
– factor yang mempengaruhi prilaku manusia.
1.
Faktor
personal :
·
Factor biologis terlibat dalam seluruh
kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan factor-faktor sosiopsikologis. Menurut
Wilson, prilaku social dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah deprogram secara
genetis dalam jiwa manusia.
·
Factor sosiopsikologis kita dapat
mengklasifikasikannya kedalam tiga komponen :
a. Komponen
afektif : merupakan aspek emosional dari factor sosiopsikologis, didahulukan
karena erat hakikatnya dengan pembicaraan sebelumnya.
b. Komponen
kongnitif : aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
c. Komponen
konatif : aspek volisional yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemampuan
bertindak.
2.
Faktor
sitosional.
Salah satu factor yang mempengaruhi prilaku manusia adalah factor situasional.
Menurut pendekatan ini, prilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan atau
situasi factor-faktor situasionalini berupa :
a. Factor
rancangan dan arsitektural, misal penataan ruang.
b. Factor
temporal, misal keadaan emosi.
c. Suasana
prilaku, misal cara berpakaian dan berbicara.
d. Teknologi.
e. Factor
social, mencakup system peran, struktur social dan karakteristik social
individu.
f. Lingkungan
psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya.
g. Stimuli
yang mendorong dan memperteguh prilaku.
3.
Sikap.
Sikap
seorang rapper berbedadengan sikap orang lain.
adalah suatu ukuran
tingkat kesukaan seseorang terhadap prilaku tertentu. Sikap juga merupakan
pernyataan evalulatif terhadap objek, orang atau peristiwa. Hal ini
mencerminkan perasaaan seseorang terhadap sesuatu.
·
Komponen utama sikap.
Sikap mempunyai tiga
komponen utama : kesadaran, perasaan dan prilaku. Keyakinan bahwa “Diskriminasi
itu salah” merupakan sebuah pernyataan evaluatif. Opini semacam ini adalah
komponen kongnitif dari sikap yang menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih
penting dari sebuah sikap komponen aktifnya. Perasaan adalah segmen emosional
atau perasaan dari sebuah sikap dan tercermin dalam pernyataan. Akhirnya
perasaan bisa menimbulkan hasil akhir dari prilaku. Prilaku yang dimaksud
adalah berprilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
4.
Karakter.
Karakter atau watak
adalah sifat batin yang mempengaruhi
segenap pikiran, prilaku,budi pekerti, dan tabiat yang di miliki manusia
atau makhluk hidup lainnya. Jenis karakter manusia berbeda-beda contonya :
pemarah, penyabar, pemaaf, ceria, tidak percaya diri, bijaksana, pendiam,
pendendam, penghianat, penyayang, penakut, pembenci, pemalas, rajin, sombong,
cuek, penghina, munafik, jujur, licik, egois,iri, tamak, setia, buas, jinak,
hemat, boros dan pelit.
5.
Kepribadian.
Pemilihan
gaya rambut adalah bagian dari ekspresi kepribadin.
Kepribadian
adalah keseluruhan cara seseorang individu bereaksi dan berintraksi dengan
individu lain.
·
Struktur keperibadian
Keperibadian sebagai
organisasi tingkah laku dipandang eysenck memiliki empat tingkatan hiearki,
berturut turut dari hiearki yang tinggi ke hiearki yang rendah
a. Hiearki
tertinngi: tipe/super traitis, kumpulan dari trait yang mewadahi kombinasi
trait dalam suatu dimensi yang luas
b. Hiearki
kedua: trait, kumpulan kecendrungana kegiaatan, koneksi respon yang saling
berkaitan atau mempunyai persamaan tertentu. Ini adalah disposisi keperibadian
yang penting dan permanen
c. Hiearki
ketiga: kebiasa tingkah laku atau cara pikir,kumpulan respon spesifik, tingkah
laku atau pikiran yang muncul kembali untuk merespon kejadian yang mirip.
d. Hiearki
terendah: respon sepesifik, tingkah laku yang secara actual dapat di amati,
yang berfungsi untuk respon tehadap suatu.
·
Ciri – ciri keperibadian
a. Karakter
yaitu konsekwen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, kongsisten tidanya
dalam memegang pendirian atau pendapat.
b. Tempramen
yaitu diposisis reaktif seseorang atau cepat lambatnya bereaksi terhadap
ransangan – ransangan yanag dating dari lingkungan.
c. Sikap
: sambutan terhadap objek yang bersifat positif negative dan ambivialen
d. Stabilitas
emosi yaitu kadar kesetabilan reaksi emosional terhadap ransangan dari
lingkungan.
e. Responsiblitas
( tanggung jawab ) adalah kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau
melarikan diri dari resiko yang di hadapi
f. Sosiabilitas
yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal.
·
Kepribadian yang sehat.
a. Mampu
menilai diri sendiri secara realistik
b. Mampu
menilai situasi aecara realistik.
c. Mampu
menilai prestasi yang diperoleh secara relistik.
d. Menerima
tanggung jawab.
e. Kemandirian.
f. Dapat
mengontrol emosi.
g. Berorentasi
tujuan, keluar.
h. Penerimaan
social
i.
Memiliki filsafat hidup.
j.
Berbahagia.
·
Kepribadian yang tidak sehat.
a. Mudah
marah.
b. Menunjukan
kekhwatiran dan kecemasan.
c. Sering
merasa tertekan
d. Bersikap
kejam atau senang mengangu orang lain yang usiannya lebih muda atau terhadap binatang.
e. Ketidakmampuan
untuk menghindar dari prilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau
dihukum.
f. Kebiasaan
berbohong.
g. Hiperaktif.
h. Bersikap
memusuhi semua bentuk otoritas
i.
Senang mengkritik atau mencemoh orang
lain.
j.
Sulit tidur.
k. Kurang
memiliki rasa tanggung jawab.
l.
Kurang memiliki kesadaran untuk menaati
ajaran agama.
m. Pesimis
dalam menghadapi kehidupan.
·
Factor-faktor penentu kepribadian .
a. Factor
keturunan
Keturunan merujuk pada
factor genetika seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen,
komposisi otot dan reflex, tingkat energi dan irama biologis adalah
karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara
substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu
komposisi biologis,psikologis dan psikologis bawaan dari individu.
ü Azas
reproduksi
ü Azas
variasi
ü Azas
regresi filial
ü Azas
jenis menyilang
ü Azas
b. Factor
lingkungan
Factor pembentukan
karakter lainnya adalah lingkungan dimana seseorang tumbuh dan dibesarkan.
ü Lingkungan
manusia
ü Lingkungan
benda
ü Lingkungan
geografis
6. Norma
social adalah pengaruh tekanan social.
7. Kontrol
prilaku pribadi adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan
suatu prilaku.
Benjamin bloom, seorang psikolog
pendidikan, membedakan adanya tiga perilaku yakni kognitif, afektif,
psikomotor. Kemudian dalam perkembagannya, domain prilaku yang diklasifikasikan
oleh bloom dibagi menjadi tiga tingkat :
1. Pengetahuan
(knowledge).
Pengetahuan adalah
hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek indra yang
dimilikinya.
2. Sikap
(attude).
Sikap
merupakan respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang
sudah melibatkan factor pendapat dan emosi yang bersangkutan.
3. Tindakan
atau praktik (practice).
Tindakan
ini merujuk pada prilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang
merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikapnya yang dimiliki.
D.
Macam-macam
perilaku manusia.
Dilihat
dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi
dua (Notoatmodjo, 2003) :
1. Perilaku tertutup (convert
behavior).
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus
dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap
stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran,
dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum
dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
2. Perilaku terbuka (overt behavior).
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan
nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk
tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang
lain.
E.
Macam-macam klasifikasi perilaku
yang lain.
1. Perilaku refleks.
Dilakukan oleh
manusia secara otomatis. Perilaku ini diluar lapangan kemampuan manusia serta
terjadi tanpa dipikir atau diinginkan, kadang-kadang terjadi tanpa disadari
sama sekali. Perilaku refleks ini secara umum mempunyai tujuan menghindari
ancaman yang merusak keberadaan individu sehingga individu dapat berperilaku dengan
normal.
2.
Perilaku refleks bersyarat.
Merupakan
perilaku yang muncul karena adanya rangsangan tertentu. Reaksi ini wajar dan
merupakan pembawaan manusia dan bisa dipelajari atau dapat dari pengalaman.
Dengan demikian gerak refleks adalah kesatuan kelakuan dan berdasarkan kelakuan
itu tersusunlah kelakuan manusia yang kompleks dengan segala tingkatan. Apabila
timbulnya rangsangan berulang-ulang maka perilaku refleks bersyarat akan lemah.
3.
Perilaku yang mempunyai tujuan.
Yaitu perilaku
naluri adalah gerak refleks yang kompleks atau merupakan rangkaian tahap-tahap yang banyak,
masing-masing tahap merupakan perilaku refleks yang sederhana. Ada tiga gejala
yang menyertai perilaku bertujuan yaitu pengenalan, perasaan atau emosi,
dorongan, keinginan, atau motif.
F. Bentuk-bentuk
perubahan perilaku.
Bentuk
perubahan perilaku sangat bervariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh
para ahli dalam pemahamannya terhadap perilaku. Di bawah ini diuraikan
bentuk-bentuk perubahan perilaku menurut WHO. Menurut WHO, perubahan perilaku
itu dikelompokkan menjadi tiga.
1. Perubahan
Alamiah (Natural Change).
Perilaku
manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian
alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan
fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat di
dalamnya juga akan mengalami perubahan.
2.
Perubahan Terencana (Planned Change).
Perubahan
perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
3.
Kesediaan untuk Berubah (Readdiness to
Change).
Apabila terjadi
suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang
sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau
perubahan tersebut (berubah perilakunya), dan sebagian orang lagi sangat lambat
untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. Hal ini disebabkan setiap orang
mempunyai kesediaan untuk berubah (readdiness to change) yang berbeda-beda meskipun kondisinya sama.
G.
4
Teori utama psikologi modern dalam memandang perilaku manusia.
1. Pendekatan
Neurobiologis.
Pendekatan yang
berusaha menghubungkan tindakan dengan kejadian yang berlangsung didalam tubuh
manusia, terutama dalam otak dan susunan syaraf. Pendekatan ini mencoba
menyederhanakan prilaku yang dapat diamati dan kejadian-kejadian mental menjadi
proses biologis. Penemuan penelitian menunjukan ada hubungan yang erat antara
aktivitas otak dengan prilaku dan dengan pengalaman. Misalnya reaksi emosi pada
manusia dan hewan dapat dirangsang dengan listrik.
2. Pendekatan
Psikoanalisis.
Prilaku manusia
ditentukan oleh insting bawaan yang sebagaian besar tidak disadari dalam
pandangan psikoanalisis kepribadian manusia merupakan interaksi antara Id, Ego
dan superego.
3. Pendekatan
Behaviorisme.
Menganalisis prilaku
manusia hanya berdasarkan perilaku yang Nampak dan dapat diukur.
4. Pendekatan
Humanistik.
Pendekatan yang
humanistik mulai dalam menangapi keprihatinan yang dirasakan oleh para terapis
terhadap keterbatasan teori-teori psikodinamik, khususnya paikoanalisis.
Bab
III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari segala pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkungannya. Perilaku manusi terdiri dari beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, sifat-sifat umum dan khusus
perilaku manusia, bentuk-bentuk perubahan perilaku, dan macam-macam perilaku
manusia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terdiri Faktor Personal, dan Faktor Situsional. Sifat-sifat
umumnya terdiri dari pengamatan, perhatian, tanggap, fantasi, ingatan,
berfikir, motif. Bentuk-bentuk perilakunya yaitu, perbahan alamiah, perubahan
terencana, kesediaan untuk berubah. Begitu juga macam-macam perilakunya yaitu
perilaku refleks dan perilaku refleks bersyarat.
Dari penjelasan diatas dapat
dikatakan bahwa manusia itu unik dan berbeda, dari perbedaan itu pula yang
menyebabkan adanya interaksi social diantara manusia.Teori-teori diatas juga
menunjukkan pada kita bahwa perilaku itu didorong dan diarahkan ketujuan.
Mereka juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku yang ingin mencapai
tujuan cenderung untuk menetap.Terkadang manusia merasa nyaman dengan
perbedan tetapi ada juga yang tidak merasa nyaman dalam perbedaan yang ada dikarenakan
lingkungan tempat manusia tersebut.
Daftar
Pustaka
Mappiare, Andi.
Psikologi Remaja, Surabaya: Usaha Nasional Surabaya, 1982. Hlm. 149
Smet, Bart. Psikologi
Kesehatan, Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia, 1994. Hlm. 56
Notoatmodjo, Soekidjo,
& Sarwono, Solita. 1985. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Badan
Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia. Hlm. 23
Robbins, Stephen P.
Perilaku Organisasi Buku 1, 2007, Jakarta: Salemba Empat, hal. 92-102.
http://ajieprakoso.blogspot.co.id/2011/11/berbagai-pendekatan-psikologi-tentang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar