Senin, 05 Februari 2018

LAPORAN PRAKTIKUM MENENTUKAN KALOR YANG HILANG


Laporan Praktikum
Menentukan Kalor Yang Hilang

DOSEN PEMBIMBING
Dr.Domi
DISUSUN
O
L
E
H
Nama  : Kris Moneka
                                                Nim     : 17150043
KELAS A.14.1


JURUSAN KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS REAPATI YOGYAKARTA



A.    Tujuan
1. Dapat menentukan jumlah kalor yang hlang dalam proses pertukaran kalor antara air yang bersuhu tinggi dan air yang bersuhu rendah.
2. Dapat menentukan factor-faktor yang mempegaruhi besarnya kalor yang hilang.

B.     Dasar Teori
Panas atau kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah rendah.Jika 2 sistem yang berbeda suhunya bersentuhan, maka system yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan kalor dan sistem yang suhunya lebih rendah akan menyerap kalor. Karena melepas kalor, maka system yang suhunya lebih tinggi akan turun suhunya. Sebaliknya system yang suhunya lebih rendah akan naik suhunya. Pada suatu saat akan terjadi kesetimbagan termal, dan suhu kedua system menjadi sama.
Menurut hukum kekekalan energy,kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diserap. Dalam kasus kedua system adalah system terbuka,maka sebagai kalor diserap oleh lingkungan. Kalorini sering dianggap sebagai kalor yang hilang.
Untuk mengurangi jumlah kalor yang hilang maka bejana tempat pencampuran dapat diberi bahan yang tidak mudah menyerap kalor, atau tidak mudah menghantar kalor ke lingkungan. “Menurut Asas Black kalor yang dilepas oleh suatu benda sama dengan kalor yang di terima oleh benda lain”. Berdasarkan asas black diatas maka teori pertukaran kalor di rumuskan sebagai berikut :
 Kalor Lepas = Kalor Terima
Q Lepas = Q Terima
Kalor Yang Di Lepas = Kalor Yang Di Terima.
M2 X C X ( tc-t2) = M1 X C  X ( tc-t1) + Kalor Yang Hilang

C.    Alat & Bahan
1.      Beaker Glass 250 ml, 2 buah.
2.      Pemanasan Air.
3.      Termometer Batang.
4.      Timbagan.
5.      Spritus.
6.      Korek
7.      Air.

D.    Prosedur
1.      2 gelas beaker diisi air, masing-masing 100 ml dan 300 ml.
2.      Ukur volume air dalam masing-masing gelas beaker.
3.      Hitung masa air dalam masing-masing gelas beaker.
4.      Gelas beaker yang berisi 100 ml air di panaskan,
5.      Ukur suhu air dalam masing-masing gelas beaker.
6.      Campurkan air dingin ke dalam gelas beaker yang bersisi yang telah di panaskan.
7.      Diamkan beberapa saat sampai suhu campuran air itu konstan.
8.      Ukur suhu campuran air yang telah konstan.
9.      Mencatat semua data yang di peroleh.








E.     Data
Tabel Data
Mg
M gelas kosong
219.90 gram
Mg + Mp
M gelas air panas
504.95 gram
Mp
M air panas
90 gram
Mg
M gelas kosong
200.16 gram
Mg + Md
M gelas air dingin
488.88 gram
Md
M air dingin
285.05 gram
Tp
T air panas
80°C
Td
T air dingin
27° C
Th
T air hangat
41°C

F.     Analisis Data
Dari data yang diperoleh saya dapat mengetahui perbedaan kalor yang hilang dalam proses pertukaran kalor.
Ø  Diketahui :
Mp = 90 gram
C = 1 kalor / gram
Δtp = tp – th = 80-41 = 39°C
Δtd = th – td = 41 -27 = 14°C
Ø  Ditanya : Q hilang…?
Ø  Jawab :
(Mp X C X Δtp) =  (Md X C XΔtd) + Q hilang
Q hilang = (Mp X C X Δtp) - (Md X C XΔtd)
            = ( 90 X 1 X 39 ) – (285.05 X 1 X 14)
            = ( 3510 ) – (3990.7)
            = -480.7

G.    Kesimpulan
Dari percobaan yang telah saya lakukan dapat disimpulkan bahwa jika 2 sistem yang berbeda suhu bersentuhan maka system yang suhunya lebih tinggi akan melepas kalor dan system yang suhunya lebih rendah akan menyerap kalor. Karena melepas kalor, maka system yang suhunya lebih rendah akan naik suhunya. Pada suatu saat akan terjadi kesetimbagan termal dan suhu kedua system menjadi sama.
Menurut hukum kekekalan energi, kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diserap dalam kasus kedua sistem adalah terbuka maka sebagian kalor yang diserap oleh lingkugan. Kalor ini sering disebut kalor yang hilang.
H.    Aplikasi Medis
Pemeliharaan suhu tubuh pada pasien yang mengalami suhu di bawa normal, untuk melindungi tubuh pasien kita perlu memakaikan pakaian dan selimut yang dapat menghangatkan tubuhnya. Pakaiyan dan selimut berperan sebagai insulator,kuan menjaga agar dingin tidak masuk, tetapi menjaga agar panas tetap berada pada tubuh. sebaliknya jika pasien mengalami demam atau sihu tubuh di atas normal kita perlu melepaskan semua lapisan penghalang atau menempatkan pasien dalam air dingin atau hangat.keluarnya panas dari tubuh akan meningkat, panas keluar kedalam molekul air bukan ke dalam molekul udara
Menangani pasien dengan kompres panas dingin ,kompres adalah cara menurunkan  suhu tubuh dengan cara merendam handuk di air dingin kemudian meletakannya pada dahi selama beberapa menit hingga suhu tubuh menurun. Adapun tujuan kompres adalah sebagai berikut :
Ø  Membantu menurunkan suhu tubuh.
Ø  Mengurangi rasa sakit atau nyeri.
Ø  Membantu mengurangi pendarahan.
Ø  Membatasi peradangan.

Kompres dapat dilakukan pada titik :
Ø  Pada pasien yang suhu tubuhnya tinggi.
Ø  Pasien dengan pendarahan hebat.

Ø  Pasien yang kesakitan (misal infiltrate appen dikuler,sakit kepala yang hebat).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar