Laporan
Praktikum
Menentukan
Kalor Yang Hilang
DOSEN
PEMBIMBING
Dr.Domi
DISUSUN
O
L
E
H
Nama : Kris
Moneka
Nim : 17150043
KELAS A.14.1
JURUSAN
KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS REAPATI
YOGYAKARTA
A.
Tujuan
1. Dapat menentukan jumlah kalor yang hlang dalam proses pertukaran
kalor antara air yang bersuhu tinggi dan air yang bersuhu rendah.
2. Dapat menentukan factor-faktor yang mempegaruhi besarnya kalor yang
hilang.
B.
Dasar Teori
Panas atau kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu.
Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah rendah.Jika 2 sistem yang
berbeda suhunya bersentuhan, maka system yang suhunya lebih tinggi akan
melepaskan kalor dan sistem yang suhunya lebih rendah akan menyerap kalor.
Karena melepas kalor, maka system yang suhunya lebih tinggi akan turun suhunya.
Sebaliknya system yang suhunya lebih rendah akan naik suhunya. Pada suatu saat
akan terjadi kesetimbagan termal, dan suhu kedua system menjadi sama.
Menurut hukum kekekalan energy,kalor yang dilepas sama dengan kalor
yang diserap. Dalam kasus kedua system adalah system terbuka,maka sebagai kalor
diserap oleh lingkungan. Kalorini sering dianggap sebagai kalor yang hilang.
Untuk mengurangi jumlah kalor yang hilang maka
bejana tempat pencampuran dapat diberi bahan yang tidak mudah menyerap kalor,
atau tidak mudah menghantar kalor ke lingkungan. “Menurut Asas Black kalor yang
dilepas oleh suatu benda sama dengan kalor yang di terima oleh benda lain”.
Berdasarkan asas black diatas maka teori pertukaran kalor di rumuskan sebagai
berikut :
Kalor Lepas = Kalor Terima
Q Lepas = Q Terima
Kalor Yang Di Lepas = Kalor Yang Di Terima.
M2 X C X ( tc-t2) = M1 X C X ( tc-t1) + Kalor Yang Hilang
C.
Alat & Bahan
1. Beaker Glass 250 ml, 2 buah.
2. Pemanasan Air.
3. Termometer Batang.
4. Timbagan.
5. Spritus.
6. Korek
7. Air.
D.
Prosedur
1. 2 gelas beaker diisi air, masing-masing 100 ml
dan 300 ml.
2. Ukur volume air dalam masing-masing gelas beaker.
3. Hitung masa air dalam masing-masing gelas beaker.
4. Gelas beaker yang berisi 100 ml air di panaskan,
5. Ukur suhu air dalam masing-masing gelas beaker.
6. Campurkan air dingin ke dalam gelas beaker yang
bersisi yang telah di panaskan.
7. Diamkan beberapa saat sampai suhu campuran air
itu konstan.
8. Ukur suhu campuran air yang telah konstan.
9. Mencatat semua data yang di peroleh.
E.
Data
Tabel Data
Mg
|
M gelas kosong
|
219.90 gram
|
Mg + Mp
|
M gelas air panas
|
504.95 gram
|
Mp
|
M air panas
|
90 gram
|
Mg
|
M gelas kosong
|
200.16 gram
|
Mg + Md
|
M gelas air dingin
|
488.88 gram
|
Md
|
M air dingin
|
285.05 gram
|
Tp
|
T air panas
|
80°C
|
Td
|
T air dingin
|
27° C
|
Th
|
T air hangat
|
41°C
|
F.
Analisis
Data
Dari data yang
diperoleh saya dapat mengetahui perbedaan kalor yang hilang dalam proses
pertukaran kalor.
Ø Diketahui :
Mp = 90 gram
C = 1 kalor / gram
Δtp
= tp – th = 80-41 = 39°C
Δtd
= th – td = 41 -27 = 14°C
Ø Ditanya :
Q hilang…?
Ø Jawab :
(Mp X C X Δtp) =
(Md X C XΔtd)
+ Q hilang
Q hilang = (Mp
X C X Δtp) - (Md X C XΔtd)
= ( 90 X 1 X 39 ) – (285.05 X 1 X
14)
= ( 3510 ) – (3990.7)
= -480.7
G.
Kesimpulan
Dari percobaan yang
telah saya lakukan dapat disimpulkan bahwa jika 2 sistem yang berbeda suhu
bersentuhan maka system yang suhunya lebih tinggi akan melepas kalor dan system
yang suhunya lebih rendah akan menyerap kalor. Karena melepas kalor, maka
system yang suhunya lebih rendah akan naik suhunya. Pada suatu saat akan
terjadi kesetimbagan termal dan suhu kedua system menjadi sama.
Menurut
hukum kekekalan energi, kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diserap dalam
kasus kedua sistem adalah terbuka maka sebagian kalor yang diserap oleh
lingkugan. Kalor ini sering disebut kalor yang hilang.
H.
Aplikasi
Medis
Pemeliharaan
suhu tubuh pada pasien yang mengalami suhu di bawa normal, untuk melindungi
tubuh pasien kita perlu memakaikan pakaian dan selimut yang dapat menghangatkan
tubuhnya. Pakaiyan dan selimut berperan sebagai insulator,kuan menjaga agar
dingin tidak masuk, tetapi menjaga agar panas tetap berada pada tubuh.
sebaliknya jika pasien mengalami demam atau sihu tubuh di atas normal kita
perlu melepaskan semua lapisan penghalang atau menempatkan pasien dalam air
dingin atau hangat.keluarnya panas dari tubuh akan meningkat, panas keluar
kedalam molekul air bukan ke dalam molekul udara
Menangani
pasien dengan kompres panas dingin ,kompres adalah cara menurunkan suhu tubuh dengan cara merendam handuk di air
dingin kemudian meletakannya pada dahi selama beberapa menit hingga suhu tubuh
menurun. Adapun tujuan kompres adalah sebagai berikut :
Ø Membantu
menurunkan suhu tubuh.
Ø Mengurangi
rasa sakit atau nyeri.
Ø Membantu
mengurangi pendarahan.
Ø Membatasi
peradangan.
Kompres dapat dilakukan pada titik :
Ø Pada
pasien yang suhu tubuhnya tinggi.
Ø Pasien
dengan pendarahan hebat.
Ø Pasien
yang kesakitan (misal infiltrate appen dikuler,sakit kepala yang hebat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar