SKENARIO
PSIKOLOGI
DISUSUN
O
L
E
H
1.
KRIS MONEKA 17150043
2.
GATRI NUR
FATWA 17150038
3.
NURUL AYATI
ANJANI 17150019
4.
JENI CICILIA
BATMOMOLIN 17150007
5.
WAODE
SARTIKA 17150016
PRODI
D III KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
1. Frustasi.
Contoh kasus palsu/pseudosiesis.
Seorang wanita berusia 30 tahun bernama
ambarwati dan suaminya bernama joko santoso. Ia sudah lama ingin merasakan
kehamilan dan menginginkan kehadiran seorang bayi. Ia dan suaminya telah
melakukan segala cara untuk mendapatkan keturunan, mulai dari segi medis,
spiritual, terapi, termasuk melakukan coitus yang teratur sesuai instruksi dokter
namun hasilnya tetap sama. Mereka belum juga mendapatkan momongan. Suaminya
telah pasrah dengan keadaan ini, namun keinginan ambarwati untuk segera hamil
membuatnya mengalami proses inhibisi.
Dia merasa bersalah kepada suaminya karena tidak bisa memberikan keturunan. Ia
seolah-olah menghukum dirinya sendiri yang kemudian ia kopensasikan dalam
bentuk agresivitas, secara simultan hingga ia merasakan gejala yang mirip
dengan kehamilan pasti. Ia tidak datang bulan, payudara, pinggul dan perutnya
membesar. Ia sangat bahagia dengan keadaan tersebut karena ia menganggap
dirinya telah hamil. Ketika seaminya mengajaknya untuk memeriksakan diri ke
dokter, ia menolak. Ia lebih memilih menggunakan tes HCG untuk memastikan
kehamilannya. Namun diluar dugaannya, hasilnya negatif. Belum begitu yakin ia
menerima ajakan suaminya untuk memeriksakan kehamilannya ke dokter. Dokter
melakukan tes USG terhadapnya, namun tidak ada kantung kehamilan disana.
Ambarwati semakin kecewa. Dokter dan suaminya mencoba menenagkan dan memberikan
pengertian kepada ambarwati, namun depresi yang dihadapinya lebih parah
daripada peristiwa abortus.
a.
Sekenario
frustasi.
Klien
: tok…tok, permisi selamat pagi.
Konselor : pagi
pak buk, mari masuk silahkan duduk pak bu. Ada yang bisa
saya
bantu.?
Klien : begini bu saya datang kemari karena ada yang
ingin saya konsultasi kan
tentang
kondisi isteri saya.
Konselor
:
iya silahkan, sebelumnya saya mohon maaf
karena saya hanya dapat
memberikan waktu konsultasi ± 45 menit.
Klien
: iya bu tidak apa-apa , terimakasih atas
waktu yang telah ibu berikan.
yang penting ibu bisa membantu saya dalam masalah isteri saya.
Konselor :
baiklah pak, bu. Sebelumnya nama bapak dan isterinya siapa ya.?
Klien :
perkenalkan nama saya santoso dan ini isteri saya ambarwati.
Konselor : bisa
bapak ceritakan mengapa ibu ambar bisa menjadi seperti ini.?
Klien
: begini bu, kami telah menikah selama 12
tahun tetapi belum juga
Dikaruniai
seorang anak. Kami telah melakukan segala upaya untuk mendapatkan keturunan, mulai dari
segi medis sampai spiritual tetapi tetap saja kami tidak mendapatkan keturunan.
Lalu 1 bulan yang lalu isteri saya mengalami tanda-tanda seperti kehamilan ia
tidak datang bulan, payudara dan pinggul membesar kami merasa senang sekali,
saat saya mengajak isteri saya memeriksa ke dokter kandungan isteri saya
menolak dan memilih untuk melakukan tes HCG. Akan tetapi hasilnya diluar dugaan
ternyata hasilnya negatif dan isteri saya menyetujui untuk periksa ke dokter.
Dokter melakukan tes USG terhadap isteri saya, namun tidak ada kantung
kehamilan disana.dan semenjak hari itu isteri saya menjadi orang yang pendiam,
murung, tidak mau makan dan hanya mengurung diri didalam kamar.
Konselor
:
baiklah pak saya mengerti, pak saya akan menanyai beberapa pertanyaan
kepada isteri bapak ya.?
Klien : oh ya, silahkan bu…!!!
Konselor
: selamat pagi bu ambar, bagaimana
keadaan ibu hari ini…?
Klien :…(hanya
diam dengan tatapan kosong)
Konselor
: bu ambar bagaimana keadaan ibu hari
ini…?
Klien
: baik…(menjawab dengan wajah murung dan sedih)
Konselor
: bu ambar bisa cerita kepada saya apa
yang membuat ibu begitu sedih dan
murung?
Klien : saya ingin memiliki keturunan bu, saya
merasa bersalah kepada suami
saya
karena tidak dapat memberikan keturunan. (dengan
wajah merah dan ingin menangis)
Konselor
: ibu coba tenangkan fikiran ibu, tarik
nafas lalu hembuskan bu. (konselor
mempraktikkannya
dan sang ibu mulai agak tenang)
Konselor
: bu, ibu tidak perlu sedih atau murung
karena tidak memiliki keturunan,
coba fikirkan suami ibu
kasihan kan kalau ibu murung dan sedih terus. Ibu
harus yakin bahwa setiap
masalah dalam kehidupan ini pasti ada jalan
keluarnya…?
Klien :
lalu apa yang harus kami lakukan dok, saya ingin ada yang menemani
hari-hari kami. Supaya
kehidupan kami tidak suram.
Konselor
: sebelumnya saya mohon maaf pak bu,
saya hanya ingin memberi saran
kepada bapak dan ibu bagaimana kalau
bapak dan ibu mengadopsi anak.
Pasangan suami isteri terkejut dan saling menatap .
Klien
: saran ibu sangat membantu kami, terimakasih
bu atas sarannya.
Konselor
: iya pak bu sekarang bapak dan ibu
tidak usah bersedih, murung atau yang
lainnya. Coba lah untuk
menjalani kehidupan baru dengan mengadopsi
anak. Semoga kehidupan bapak dan ibu akan
lebih baik ya.
Klien : iya dok, terimakasih (sambil berpelukan dan tersenyum bahagia).
2. Kasus pada konflik dalam kehamilan
di luar nikah
Seorang remaja telah melakukan hubungan
seks dengan pasangannya sehingga
mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Situasi ini tentu saja sangat
menyulitkan orang tuanya karena mengalami kehamilan di luar nikah dan juga bisa
menimbulkan konsekuensi yang sulit juga bagi seluruh anggota keluarga yang
lain.ayahnya meminta pasangannya untuk datang ke rumah untuk betanggung jawab
atas perbuatanya, namun pasangannya tak penah datang sehingga membuat ayahnya marah padanya dan
juga ia sudah di keluarkan dari sekolah karena mencemarkan nama baik sekolah.
Karena pasangannya tak kunjung dartang ayahnya menyarankan untuk menggugurkan
kandungannya tetapi ia tidak mau karena ia merasa berdosa terhadap
Tuhan dan menggap kalau dirinya sudah terhina dengan di tambah lagi dengan mengugurkan
kandungannya yang sama saja membunuh
darah dagingnya sendiri tetapi ayahnya tetap bersih keras untuk menggugurkan
kandungannya karena ayahnya tidak mau menanggung malu atas perbuatan anaknya.
Karena tekana dari ayahnya dia sering mengurung diri dan tidak mau melalkukan
apa apa dan juga sering mengobrol sediri seolah olah dia sudah punya suami dan
juga sering memanggil suaminya sat iya akan makan dan tidur oleh karena pribadi
anknya seperti itu ayahnya tidak memaksanya untuk menggugurkan kandungannya ia
malahmerasa bersalah pada anaknya tersebut sehingga ia berinisiatif untuk
membawa anaknya kepsikol karena ia tidak tega dengan keadan anaknya..tetapi
pihak keluar menyuruhnya untuk membawanya ke bidan terlebih dahulu untuk
mengatasi kehamilannya,, ayahnya pun setuju dengan saran keluarganya itu...
Keesokan
harinya ia membawa anaknya ke bidan dan ia menceritakan pada psikolog tersebut
tentang apa yang dialami oleh anaknya itu..
ayah :
permisi bu...
bidan :silahkan
masuk pak, silahkan duduk terlebih dahulu pak,,ada yan bisa saya
bantu??
Ayah :
ya bu,, anak saya ini hamil di luar nikah dan pasangan tidak mau
bertanggung jawab,
Bidan : anak
bapak hamilnya udaah berapa bulan pak???
Ayah :
saya tidak tau bu bidan..
Bidan : oh ya pak kalo gitu boleh saya prika
kehamilan anak bapak
Ayah
: silakan bu bidan
Kemudian
bidan melakukan pemeriksaan pada kehamilan anak tersebut dan menanyakan
beberapa pertanyaan padanya namun ia tidak menjawab ia malah berbicara pada
kandungannya klo ayahnya akan datang untuk menjemputnya.....karena ia tidak
memnajawab bidan tetap melalakukan tugasnya sebagai bidan,, setelah melakukan
pemeriksaan bidan langsung merapikan alat dan menyuruhnya kembali untuk duduk
dan menjelaskan umur kehamilan pada ayahnya..
Bidan : pak umur kehamilan anak bapak sudah 6 bulan
pak Bidan belum sempat untuk menyelesakan pembicaraannya ayah anak tersebut
sudak memotong pembicaraan bidan.
Ayah :
buk bidan bisa gugurkan kandungan nya itu saya maalu bu bidan anak saya
hamil diluar nikah berapapun
biayanya akan saya bayar
Bidan : maaf pak, itu bukan
kewajiban saya
Ayah
: saya sangat minta tolong pada bu bidan. Saya tidak tega juga melihatnya
nanti saat ia melahirkan tanpa
suami bagai mana dengan anaknya juga lahir
tanpa seorang ayah dan juga pribadinya yang seperti itu ap mungkin
bisa
merawat anaknya nanti bu bidan.
Bidan : pak ,,klo untuk kehamilannya biarkan saja
janinnya tumbuh dan pihak
keluarga tetaplah mendukung jangan
menyisikannya kalo untuk kepribadian
saya tidak bisa mengatasinya. Klos bapak mau saya akan kasi surat
rujukan
untuk konsul ke psikolog
Ayah :bagai mana baiknya saja buk
bidan..sebenarnya saya juga tidak tega kalo
kandungan
anak saya di gugurkan(sambil menangis) bila perlu sekarang
langsung
saja ke psikoloknya bu bidan
Bidan : sebentar dulu ya pak saya akan menuliskan
surat rujukan terlebih dahulu
Ayah :
silakan buk bidan
Beberapa menit kemudian setelah bidan
selesai menuliskan surat rujukan
mereka langsung
berangkat ke psikolok dan sesampainya di sana bidaan
menceritakan yang
di alaminya Psiko tersebut memerhatikannya selama
beberapa menit
kemudia ia menjelaskan pada ayahnya ganggupada anaknya
hanaya adanya
tekanan pada dirinya
Psikolog : pak anak bapak tidaklah
begitu parah dia hanya memikirkan ayah dari
janin yang ia kandung. Dan juga tetaplah
beri ia dukungan jangan
menyisikannya
tetap beri perhatian dengan begitu ia akan measa nyaman
sehingga ia
merasa tidak di sisikan tetap beri dia suport
Ayah : baik bu
Psikolog : minggu depan datang lagi
ke sini ya pak untuk melihat perkembangannya
dan juga saya akan memberi konsul lanjutan
padanya .
Ayah : baik bu,, terimakasih atas bantunya bu..
3. Kasus adaftif pada ibu hamil
Ada sepasang kekasih
bernama Gio dan Wita. Mereka saling mencintai dan kemudian mereka menikah.
Pernikahan mereka sangat lah bahagia. Setelah 2 bulan pernikahan Wita merasa
ada yang aneh pada tubuhnya kemudian Wita melakukan tes pack kehamilan dan
ternyata Wita hamil. Wita kemudian memberi tahu pada suaminya dan pada keluarga
besar mereka. Suami dan keluarga sangatlah bahagia mendengar kabar tersebut.
Menurut keluarga Wita dan keluarga Geo, ini merupakan cucu mereka yang pertama
membuat Geo dan keluarga memberikan perhatian yang lebih pada Wita. Kemudian
wita dan suami beserta ibu mertuanya datang ke bidan untuk memeriksakan
kehamilan nya.
Geo :
Asalamualaikum
Bidan
:
Waalikum salam, silahkan masuk pak ibu. Silahkan duduk. Ada yang
bisa saya bantu
Wita
:
Bu kami datang kesini untuk memeriksakan kehamilan saya ini.
Apakah baik-baik saja dan saya
ingin mengetahui perkembangan
janin saya ini.
Bidan
: baiklah bu. Sebelum nya
saya ingin bertanya beberapa hal untuk
menunjang pemeriksaan.
Setelah
bidan melakukan anamnese kemudian bidan melakukan pemeriksaan lanjutan,
kemudian bidan menyampaikan pada ibunya hasil pemeriksaan yang dilakukan.
Ibu mertua : Ibu bagaimana keadaan menantu dan calon cucu
saya?
Bidan : Setelah dilakukan pemeriksaan
usia kandungan ibu wita berusia 8
minggu, dan kondisi kandungannya
sangat lah baik. Namun ibu tidak
boleh banyak berkatifitas yang membuat lelah
yang berlebihan. Usia
kandungan yang masih sangat muda sangatlah
rentan untuk
mengalami keguguran, sehingga ibu harus lebih
berhati- hati.
Wita : baik lah bu. Saya akan
menuruti semua perkataan ibu
Bidan : baiklah bu saya telah selelesai dengan
pemeriksaan nya. Untuk
pemeriksaan selanjutnya ibu bisa
datang pada 3 bulan kedepannya
pada tanggal 23 februari 2018.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk
memantau perkembangan janin ibu.
Namun jiaka ada keluahn
sesuatu sebelum tanggal tersebut
ibu bisa datang kesini lagi
Geo : terimaksih bu. Kami akan datang lagi, mudah mudahan sesuai
dengan tanggal yang ibu berikan
ya bu. Assalamualiakum I
Bidan : Walaikum Salam.
Selama
menjalani kehamilan Wita sangatlah enjoy dengan kehamilannya. Wita sering
mencari informasi tentang kehamilan. Mulai dari bertanya pada keluraga tetangga
hingga Wita juga seing mencari informasi dari internet. perubahan yang terjadi
pada tubuh nya dianggapnya biasa saja kerena wita sudah mnegetahui apa saja
yang berubah selama kehamilan, wita sudah bisa meneyesuiakan diri dengan
kehamilannya tersebut karena ia sudah menetahui banyak tentang kehamilan yang
ia dapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar