Kamis, 22 Februari 2018

SEKENARIO PSIKOLOGI


SKENARIO PSIKOLOGI

DISUSUN
O
L
E
H
1.      KRIS MONEKA                             17150043
2.      GATRI NUR FATWA                     17150038
3.      NURUL AYATI ANJANI               17150019
4.      JENI CICILIA BATMOMOLIN     17150007
5.      WAODE SARTIKA                         17150016


PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA


             1. Frustasi.
Contoh kasus palsu/pseudosiesis.
Seorang wanita berusia 30 tahun bernama ambarwati dan suaminya bernama joko santoso. Ia sudah lama ingin merasakan kehamilan dan menginginkan kehadiran seorang bayi. Ia dan suaminya telah melakukan segala cara untuk mendapatkan keturunan, mulai dari segi medis, spiritual, terapi, termasuk melakukan coitus yang teratur sesuai instruksi dokter namun hasilnya tetap sama. Mereka belum juga mendapatkan momongan. Suaminya telah pasrah dengan keadaan ini, namun keinginan ambarwati untuk segera hamil membuatnya mengalami  proses inhibisi. Dia merasa bersalah kepada suaminya karena tidak bisa memberikan keturunan. Ia seolah-olah menghukum dirinya sendiri yang kemudian ia kopensasikan dalam bentuk agresivitas, secara simultan hingga ia merasakan gejala yang mirip dengan kehamilan pasti. Ia tidak datang bulan, payudara, pinggul dan perutnya membesar. Ia sangat bahagia dengan keadaan tersebut karena ia menganggap dirinya telah hamil. Ketika seaminya mengajaknya untuk memeriksakan diri ke dokter, ia menolak. Ia lebih memilih menggunakan tes HCG untuk memastikan kehamilannya. Namun diluar dugaannya, hasilnya negatif. Belum begitu yakin ia menerima ajakan suaminya untuk memeriksakan kehamilannya ke dokter. Dokter melakukan tes USG terhadapnya, namun tidak ada kantung kehamilan disana. Ambarwati semakin kecewa. Dokter dan suaminya mencoba menenagkan dan memberikan pengertian kepada ambarwati, namun depresi yang dihadapinya lebih parah daripada peristiwa abortus.

a.      Sekenario frustasi.
Klien         : tok…tok, permisi selamat pagi.
Konselor   : pagi pak buk, mari masuk silahkan duduk pak bu. Ada yang bisa                             
                   saya bantu.?
Klien         : begini bu saya datang kemari karena ada yang ingin saya konsultasi kan
                    tentang kondisi  isteri saya.
Konselor   : iya silahkan, sebelumnya saya mohon maaf  karena saya hanya dapat  
                    memberikan waktu konsultasi  ± 45 menit.
Klien        : iya bu tidak apa-apa , terimakasih atas waktu yang telah ibu berikan.         
        yang penting ibu bisa membantu saya dalam masalah isteri saya.
Konselor   : baiklah pak, bu. Sebelumnya nama bapak dan isterinya siapa ya.?
Klien         : perkenalkan nama saya santoso dan ini isteri saya ambarwati.
Konselor   : bisa bapak ceritakan mengapa ibu ambar bisa menjadi seperti ini.?
Klien         : begini bu, kami telah menikah selama 12 tahun tetapi belum juga
Dikaruniai seorang anak. Kami telah melakukan segala upaya untuk             mendapatkan keturunan, mulai dari segi medis sampai spiritual tetapi tetap saja kami tidak mendapatkan keturunan. Lalu 1 bulan yang lalu isteri saya mengalami tanda-tanda seperti kehamilan ia tidak datang bulan, payudara dan pinggul membesar kami merasa senang sekali, saat saya mengajak isteri saya memeriksa ke dokter kandungan isteri saya menolak dan memilih untuk melakukan tes HCG. Akan tetapi hasilnya diluar dugaan ternyata hasilnya negatif dan isteri saya menyetujui untuk periksa ke dokter. Dokter melakukan tes USG terhadap isteri saya, namun tidak ada kantung kehamilan disana.dan semenjak hari itu isteri saya menjadi orang yang pendiam, murung, tidak mau makan dan hanya mengurung diri didalam kamar.
Konselor   : baiklah pak saya mengerti, pak saya akan menanyai beberapa pertanyaan
                     kepada isteri bapak ya.?
Klien        : oh ya, silahkan bu…!!!
Konselor  : selamat pagi bu ambar, bagaimana keadaan ibu hari ini…?
Klien        :…(hanya diam dengan tatapan kosong)
Konselor  : bu ambar bagaimana keadaan ibu hari ini…?
Klien        : baik…(menjawab dengan wajah murung dan sedih)
Konselor  : bu ambar bisa cerita kepada saya apa yang membuat ibu begitu sedih dan   
                  murung?
Klien       : saya ingin memiliki keturunan bu, saya merasa bersalah kepada suami  
saya karena tidak dapat memberikan keturunan. (dengan wajah merah dan       ingin menangis)
Konselor  : ibu coba tenangkan fikiran ibu, tarik nafas lalu hembuskan bu. (konselor  
                   mempraktikkannya dan sang ibu mulai agak tenang)
Konselor  : bu, ibu tidak perlu sedih atau murung karena tidak memiliki keturunan,
                  coba fikirkan suami ibu kasihan kan kalau ibu murung dan sedih terus. Ibu  
                   harus yakin bahwa setiap masalah dalam kehidupan ini pasti ada jalan   
                   keluarnya…?
Klien        : lalu apa yang harus kami lakukan dok, saya ingin ada yang menemani
                   hari-hari kami. Supaya kehidupan kami tidak suram.
Konselor  : sebelumnya saya mohon maaf pak bu, saya hanya ingin memberi saran
                   kepada bapak dan ibu bagaimana kalau bapak dan ibu mengadopsi anak.
                   Pasangan suami isteri terkejut dan saling menatap .
Klien        : saran ibu sangat membantu kami, terimakasih bu atas sarannya.
Konselor  : iya pak bu sekarang bapak dan ibu tidak usah bersedih, murung atau yang
                  lainnya. Coba lah untuk menjalani kehidupan baru dengan mengadopsi
                  anak. Semoga kehidupan bapak dan ibu akan lebih baik ya.
Klien       : iya dok, terimakasih (sambil berpelukan dan tersenyum bahagia).









2.      Kasus pada konflik dalam kehamilan di luar nikah
 Seorang remaja telah melakukan hubungan seks  dengan pasangannya sehingga mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Situasi ini tentu saja sangat menyulitkan orang tuanya karena mengalami kehamilan di luar nikah dan juga bisa menimbulkan konsekuensi yang sulit juga bagi seluruh anggota keluarga yang lain.ayahnya meminta pasangannya untuk datang ke rumah untuk betanggung jawab atas perbuatanya, namun pasangannya tak penah datang  sehingga membuat ayahnya marah padanya dan juga ia sudah di keluarkan dari sekolah karena mencemarkan nama baik sekolah. Karena pasangannya tak kunjung dartang ayahnya menyarankan untuk menggugurkan kandungannya tetapi ia tidak mau karena ia merasa berdosa terhadap Tuhan  dan menggap kalau dirinya sudah terhina  dengan di tambah lagi dengan mengugurkan kandungannya  yang sama saja membunuh darah dagingnya sendiri tetapi ayahnya tetap bersih keras untuk menggugurkan kandungannya karena ayahnya tidak mau menanggung malu atas perbuatan anaknya. Karena tekana dari ayahnya dia sering mengurung diri dan tidak mau melalkukan apa apa dan juga sering mengobrol sediri seolah olah dia sudah punya suami dan juga sering memanggil suaminya sat iya akan makan dan tidur oleh karena pribadi anknya seperti itu ayahnya tidak memaksanya untuk menggugurkan kandungannya ia malahmerasa bersalah pada anaknya tersebut sehingga ia berinisiatif untuk membawa anaknya kepsikol karena ia tidak tega dengan keadan anaknya..tetapi pihak keluar menyuruhnya untuk membawanya ke bidan terlebih dahulu untuk mengatasi kehamilannya,, ayahnya pun setuju dengan saran keluarganya itu...
Keesokan harinya ia membawa anaknya ke bidan dan ia menceritakan pada psikolog tersebut tentang apa yang dialami oleh anaknya itu..

ayah     : permisi bu...
bidan   :silahkan masuk pak, silahkan duduk terlebih dahulu pak,,ada yan bisa saya    
              bantu??
Ayah   : ya bu,, anak saya ini hamil di luar nikah dan pasangan tidak mau  
             bertanggung jawab,
Bidan  :  anak bapak hamilnya udaah berapa bulan pak???
Ayah   : saya tidak tau bu bidan..
Bidan  : oh ya pak kalo gitu boleh saya prika kehamilan anak bapak
Ayah   : silakan bu bidan
Kemudian bidan melakukan pemeriksaan pada kehamilan anak tersebut dan menanyakan beberapa pertanyaan padanya namun ia tidak menjawab ia malah berbicara pada kandungannya klo ayahnya akan datang untuk menjemputnya.....karena ia tidak memnajawab bidan tetap melalakukan tugasnya sebagai bidan,, setelah melakukan pemeriksaan bidan langsung merapikan alat dan menyuruhnya kembali untuk duduk dan menjelaskan umur kehamilan pada ayahnya..
Bidan  : pak umur kehamilan anak bapak sudah 6 bulan pak Bidan belum sempat untuk menyelesakan pembicaraannya ayah anak tersebut sudak memotong pembicaraan bidan.
Ayah   : buk bidan bisa gugurkan kandungan nya itu saya maalu bu bidan anak saya   
              hamil diluar nikah berapapun biayanya akan saya bayar
Bidan  : maaf pak, itu bukan kewajiban saya
Ayah   : saya sangat minta tolong pada bu bidan. Saya tidak tega juga melihatnya
               nanti saat ia melahirkan tanpa suami bagai mana dengan anaknya juga lahir
               tanpa seorang ayah dan  juga pribadinya yang seperti itu ap mungkin bisa
   merawat anaknya nanti bu bidan.
Bidan  : pak ,,klo untuk kehamilannya biarkan saja janinnya tumbuh dan pihak
              keluarga tetaplah mendukung jangan menyisikannya kalo untuk kepribadian
  saya tidak bisa mengatasinya. Klos bapak mau saya akan kasi surat rujukan
  untuk konsul ke psikolog
Ayah   :bagai mana baiknya saja buk bidan..sebenarnya saya juga tidak tega kalo
kandungan anak saya di gugurkan(sambil menangis) bila perlu sekarang
langsung saja ke  psikoloknya bu bidan
Bidan  : sebentar dulu ya pak saya akan menuliskan surat rujukan terlebih dahulu
Ayah   :   silakan buk bidan
    Beberapa menit kemudian setelah bidan selesai menuliskan surat rujukan
    mereka langsung berangkat ke psikolok dan sesampainya di sana bidaan   
    menceritakan yang di alaminya Psiko tersebut memerhatikannya selama
    beberapa menit kemudia ia menjelaskan pada ayahnya ganggupada anaknya   
     hanaya adanya tekanan pada dirinya
Psikolog : pak anak bapak tidaklah begitu parah dia hanya memikirkan ayah dari
                 janin yang ia kandung. Dan juga tetaplah beri ia dukungan jangan
     menyisikannya tetap beri perhatian dengan begitu ia akan measa nyaman
     sehingga ia merasa tidak di sisikan tetap beri dia suport
Ayah      : baik bu
Psikolog : minggu depan datang lagi ke sini ya pak untuk melihat perkembangannya
                 dan juga saya akan memberi konsul lanjutan padanya .
Ayah      : baik bu,, terimakasih atas bantunya bu..



3.      Kasus adaftif pada ibu hamil
Ada sepasang kekasih bernama Gio dan Wita.  Mereka  saling mencintai dan kemudian mereka menikah. Pernikahan mereka sangat lah bahagia. Setelah 2 bulan pernikahan Wita merasa ada yang aneh pada tubuhnya kemudian Wita melakukan tes pack kehamilan dan ternyata Wita hamil. Wita kemudian memberi tahu pada suaminya dan pada keluarga besar mereka. Suami dan keluarga sangatlah bahagia mendengar kabar tersebut. Menurut keluarga Wita dan keluarga Geo, ini merupakan cucu mereka yang pertama membuat Geo dan keluarga memberikan perhatian yang lebih pada Wita. Kemudian wita dan suami beserta ibu mertuanya datang ke bidan untuk memeriksakan kehamilan nya.
Geo                 : Asalamualaikum
Bidan             : Waalikum salam, silahkan masuk pak ibu. Silahkan duduk. Ada yang
              bisa saya bantu
Wita                : Bu kami datang kesini untuk memeriksakan kehamilan saya ini.
              Apakah baik-baik saja dan saya ingin mengetahui perkembangan   
               janin saya ini.
Bidan              : baiklah bu. Sebelum nya saya ingin bertanya beberapa hal untuk
                    menunjang pemeriksaan.
Setelah bidan melakukan anamnese kemudian bidan melakukan pemeriksaan lanjutan, kemudian bidan menyampaikan pada ibunya hasil pemeriksaan yang dilakukan.
Ibu mertua       :  Ibu bagaimana keadaan menantu dan calon cucu saya?
Bidan              : Setelah dilakukan pemeriksaan usia kandungan ibu wita berusia 8
              minggu, dan kondisi kandungannya sangat lah baik. Namun ibu tidak    
  boleh banyak berkatifitas yang membuat lelah yang berlebihan. Usia  
  kandungan yang masih sangat muda sangatlah rentan untuk
  mengalami keguguran, sehingga ibu harus lebih berhati- hati.
Wita                : baik lah bu. Saya akan menuruti semua perkataan ibu
Bidan               : baiklah bu saya telah selelesai dengan pemeriksaan nya. Untuk
               pemeriksaan selanjutnya ibu bisa datang pada 3 bulan kedepannya 
               pada tanggal 23 februari 2018. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
               memantau perkembangan janin ibu. Namun jiaka ada keluahn
               sesuatu sebelum tanggal tersebut ibu bisa datang kesini lagi
Geo                 : terimaksih bu.  Kami akan datang lagi, mudah mudahan sesuai
              dengan tanggal yang ibu berikan ya bu. Assalamualiakum I
Bidan              :  Walaikum Salam.
Selama menjalani kehamilan Wita sangatlah enjoy dengan kehamilannya. Wita sering mencari informasi tentang kehamilan. Mulai dari bertanya pada keluraga tetangga hingga Wita juga seing mencari informasi dari internet. perubahan yang terjadi pada tubuh nya dianggapnya biasa saja kerena wita sudah mnegetahui apa saja yang berubah selama kehamilan, wita sudah bisa meneyesuiakan diri dengan kehamilannya tersebut karena ia sudah menetahui banyak tentang kehamilan yang ia dapat.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar