Minggu, 25 Februari 2018

MAKALAH ISBD TENTANG JAMU TRADISIONAL


MAKALAH JAMU TRADISIONAL UNTUK KESEHATAN REPRODUKSI

A14.1
1.      BERNADETHA JESIKA KETTE                17150042
2.      KRIS MONEKA                                              17150043
3.      LILIS SURYANI                                              17150044
4.      PAUSTINA ATVILA A. MAHUZE               17150045
5.      LUSIANA LILI                                                17150046
6.      OKSI TRIJAYANTI                                        17150063
7.      ANSELINA KAKBOT ALUN KOMERA     17150058




PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2018/2019




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “JAMU TRADISIONAL YANG DIKONSUMSI UNTUK KESEHATAN REPRODUKSI”  ini dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan didalam makalah ini.
            Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita terhadap pengembangan obat tradisional yang ada di dunia kebidanan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun guna memperbaiki makalah yang akan kami buat di masa mendatang.
            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi para pelajar. Dan juga semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya bagi kita semua. Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada keselahan dalam penyusunan kata. Tak ada yang yang sempurna di dunia ini terkecuali sang Maha Pencipta.
February, 2018

Penyusun












BAB I
PENDAHULUAN
              A.    LATAR BELAKANG.
Obat tradisional Indonesia telah berabad-abad lamanya dipergunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia, meskipun masih banayak bahan baku standar yang belum memiliki persyaratan resmi. Obat tradisional pada umumnya menggunakan bahan-bahan alam yang lebih dikenal sebagai simplisia. Simplisia ialah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
Semakin maraknya penggunaan obat tradisional berdasarkan khasiat yang turun temurun semakin memperluas kesempatan terjadinya pemalsuan simplisia bahkan ada beberapa jamu yang mengandung bahan kimia obat (BKO) yang telah jelas dilarang penambahannya baik sengaja maupun tidak disengaja kedalam produk obat tradisional.
Oleh karena itu, maka diperlukan adanya analisis terhadap sediaan jamu yang beredar dipasaran yang meliputi analisis makroskopik dan mikroskopik serta analisis kimia untuk melindungi masyarakat luas dari peredaran obat tradisional yang mengandung simplisia palsu maupun bahan kimia obat.
            B.     TUJUAN
a.       Mengetahui macam-macam jamu.
b.       Mengetahui jamu yang sering dikonsumsi untuk kesehatan reproduksi.
C.     RUMUSAN MASALAH
a.       Apa yang dimaksud dengan jamu?
b.       Apa manfaat jamu bagi kesehatan?
c.        Apa dampak penggunaan jamu bagi kesehatan?
                                                                   







BAB II
PEMBAHASAN
          A.   Pengertian jamu tradisional.
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya.Jamu (herbal medicine) sebagai salah satu bentuk pengobatan tradisional, memegang peranan penting dalam pengobatan penduduk di negara berkembang. Diperkirakan sekitar 70-80% populasi di negara berkembang memiliki ketergantungan pada obat tradisional (Wijesekera, 1991; Mahady, 2001).Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia selama ratusan tahun (Winarmo, 1997).Jamu gendong pada umumnya digunakan untuk maksud menjaga kesehatan. Orang membeli jamu gendong seringkali karena kebiasaan mengonsumsi sebagai minuman kesehatan yang dikonsumsi sehari-hari.
       B.      Jamu tradisional  untuk kesehatan reproduksi.
1.     Jamu Kudu Laos.
Menurut sebagian besar penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah untuk menurunkan tekanan darah. Tetapi, ada pula yang mengatakan untuk melancarkan peredaran darah, menghangatkan badan, membuat perut terasa nyaman, menambah nafsu makan, melancarkan haid, dan menyegarkan badan.
Bahan baku
Bahan utama kudu laos, adalah Buah mengkudu, rimpang laos, Merica, asam kawak, cabe jamu, bawang putih, kedawung, garam secukupnya, gula jawa bisa juga ditambah gula pasir.
Cara pengolahan
Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih sejumlah sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu kemudian diperas dan disaring dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.
2.     Jamu Kunir Asam.
Jamu Kunyit Asam Untuk Kesehatan Organ Reproduksi Wanita  -- Jamu sejak dulu di kenal sebagai minuman sehat untuk menjaga kebugaran tubuh. Jenis jamu yang di kenal di Indonesia sejak puluhan tahun lalu dan turun-temurun adalah jamu beras kencur, jamu sinom, jamu gepyokan dan kunyit asam. Namun, kali ini akan membahas lebih mengenai manfaat jamu kunyit asam. 
Jamu kunyit asam sering diminum untuk meredakan nyeri haid, bahkan manfaatnya adalah untuk 
menjaga kesehatan reproduksi wanita. Jamu ini di buat dari beberapa campuran bahan seperti rimpang kunyit, biji kedawung, asam, adas, temulawak, gula, sinom dan perasan jus lemon. Tidak semua bahan harus ada yang penting kunyit, asam dan gula sudah lengkap. Jamu ini sangat enak rasanya, tidak pahit dan mudah dibuat.
Bahan baku
Penggunaan bahan baku jamu kunir asam pada umumnya tidak jauh berbeda di antara pembuat. Perbedaan terlihat pada komposisi bahan penyusunnya. Jamu dibuat dengan bahan utama buah asam ditambah kunir/kunyit, namun beberapa pembuatnya ada yang mencampur dengan sinom (daun asam muda), temulawak, biji kedawung, dan air perasan buah jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan, serta dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan
Pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai mendidih dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sampai mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh dibiarkan sampai agak dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang sudah disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.


3.     Jamu Kunci Suru
Jamu kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian intim wanita (vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut, serta dikatakan dapat menguatkan gigi.
Bahan baku
Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan daun sirih. Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak. Beberapa penjual jamu menambahkan bahan-bahan lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu keputihan atau jamu sari rapat seperti buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahan lain yang ditambahkan, yaitu jambe, manis jangan, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis digunakan gula pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan
Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu air direbus sampai mendidih sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), diperas, disaring, dan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah didinginkan. Selanjutnya, ditambahkan gula sesuai kebutuhan, sampai diperoleh rasa manis sesuai selera dengan cara dicicipi. Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan
4.     Jamu sekar malam.
Jamu sekar malam adalah herbal alami untuk mengatasi masalah kewanitaan. Jamu Sekar Malam sangat aman dan bisa dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama karena terbuat dari bahan-bahan alami bermutu tinggi.
Jamu sekar malam bermanfaat untuk (Keputihan, Vagina berbau/gatal, Kista, Myoma, Toxoplasma, Hernia/wasir, Menormalkan siklus haid, Menyeimbangkan hormone, Mengencangkan otot vagina yang kendur, Perdarahan yang tidak berhenti, Endometriosis, Polip rahim/vagina, Kanker serviks, Kanker rahim, Kanker colon/usus besar, Hiperplasia/peningkatan sel abnormal, Infeksi saluran kencing, Infeksi anus/usus, besar, Herpes).


        C.     Kelebihan dan Kekurangan jamu.
         1.      Kelebihan jamu.
Berikut ini beberapa ulasan tentang kelebihan menggunakan obat yang berasal dari   herbal
1. Efek samping rendah
Masyarakat luas menganggap bahwa penggunaan obat dari bahan herbal lebih menguntungkan karena tidak menimbulkan efek samping jika dibandingkan dengan obat kimia sintetik. Sebenarnya anggapan ini kurang tepat, karena sebenarnya bahan herbal pun juga dapat menimbulkan efek samping, hanya saja resiko efek samping tersebut lebih rendah. Hal ini disebabkan bahan-bahan alami lebih dapat diterima oleh tubuh dibandingkan dengan senyawa-senyawa kimia yang digunakan untuk memproduksi obat kimia.
2. Harga lebih murah
Harga obat yang terbuat dari herbal biasanya lebih murah, karena bahan-bahan yang digunakan tidak perlu diimpor dari luar negeri, cukup didapatkan dari dalam negeri kita. Selain itu proses produksi bahan herbal tidak serumit saat memproduksi obat kimia. Meskipun ada juga bahan-bahan herbal yang proses produksinya menggunakan teknologi canggih untuk mendapatkan kemurnian suatu senyawa yang terdapat dalam bahan herbal tersebut sehingga menjadikan harga obat herbal seperti ini juga mahal.
     2.      Kekurangan jamu.
Selain memiliki kelebihan ternyata pengobatan secara herbal juga memiliki kekurangan, seperti beberapa hal di bawah ini :
1. Efek terapi lebih lama
Efektivitas obat dari bahan herbal biasanya lebih lama menunjukkan hasil terapi dibandingkan efektivitas yang dimiliki oleh obat kimiawi. Hal ini disebabkan karena farmakologis bahan herbal tergolong lemah, jarang ada data yang dapat memberikan informasi pasti mengenai penyerapan, metabolisme, administrasi dan ekskresi obat dari bahan herbal setelah diminum.
2. Bukti uji klinis sedikit
Uji klinis yang dilakukan sebagai upaya pembuktian efektivitas obat dari bahan herbal untuk suatu penyakit juga sangat minim.
Demikianlah kelebihan dan kekurangan yang sebaiknya Anda ketahui sebelum memutuskan untuk menggunakan obat dari bahan herbal sebagai terapi.
     D.    Peringatan Dalam Menggunakan Obat Tradisional.
Sekalipun herbal atau obat tradisional mungkin secara luas dianggap aman, disarankan untuk waspada. Jangan longgarkan kewaspadaan Anda hanya karena suatu produk berlabelkan "natural". Fakta yang tidak menyenangkan ialah bahwa beberapa herba bahkan bisa sangat berbahaya. Dan ironisnya beberapa orang tidak memandang herba atau obat tradisional sebagaimana mestinya. Senyawa kimia dalam obat tradisional atau herba dapat mengubah detak jantung, tekanan darah, dan kadar glukosa. Maka, orang yang memiliki problem jantungtekanan darah tinggi, atau kelainan gula darah seperti diabetes mesti sangat waspada.
Meski demikian, efek sampingan obat tradisional biasanya terbatas pada reaksi tipe alergi. Misalnya sakit kepala, pusing, mual, atau ruam. Beberapa pengobatan tradisional atau herba kemungkinan bisa menimbulkan "krisis penyembuhan" dengan menghasilkan gejala seperti flu atau gejala lainnya. Orang yang mengkonsumsi obat tradisional mungkin tampak menjadi lebih parah sebelum menjadi lebih baik. Secara umum dikatakan bahwa reaksi ini disebabkan oleh pembuangan limbah racun dari tubuh selama tahap-tahap awal terapi herbal.
Jika Anda memilih untuk mengobati sendiri dengan obat tradisional, sebaiknya Anda mempertimbangkan beberapa risiko seperti bahwa Anda mungkin tidak benar-benar tahu apa penyebab problem kesehatan Anda. Lalu pengobatan yang Anda lakukan secara sendiri mungkin menyembuhkan penyakit ringan, tetapi memperburuk problem kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi. Bahkan beberapa pengobatan sendiri bisa jadi mungkin bertolak belakang dengan obat yang diresepkan dokter.
Seperti semua produk kesehatan, obat tradisional hendaknya digunakan dengan kewaspadaan, pengetahuan dan, keseimbangan. Ingatlah bahwa ada beberapa penyakit dan problem kesehatan yang sekarang ini tidak ada obatnya



BAB III
PENUTUP
     A.   Kritik dan saran.
Saran saya adalah :
1.      Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar dengan sebaik mungkin. Serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekitar kita agar tercipta lingkungan hidup yang sehat.
2.      Saran yang terbaik untuk kesehatan, yaitu mengikuti anjuran dari pepatah yang berbunyi “lebih baik mencegah dari pada mengobati”, dari pada kita berjuang mati-matian untuk mengobati penyakit kita, lebih baik kita mati-matian menjaga kesehatan kita sebelum terserang penyakit.
3.      Bagi pemerintah diharapkan memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat untuk lebih mengetahui tentang manfaat tanaman obat tradisional.
4.      Bagi pemerintah juga diharapkan mampu mengembangkan usaha pembuatan obat-obatan tradisional agar menjadi komoditi unggulan.
   B.   Kesimpulan
Dari hasil diskusi yang telah skami lakukan dapat kami tarik kesimpulan:
1.      tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasit obat dan di pergunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit.
2.      Bagian dari tumbuh-tumbuhan yang paling sering di jadikan obat adalah daun namun akar uga terkadang digunakan dalam pembuatan obat tradisional.
3.      Cara pengolahn obta tradisional masih sederhana, yaitu dengan cara di tumbuk dan di rebus.
4.      Dalam penggunaan tanman obat tradisional tetap membutuhkan dosis tepat.
5.      Penggunaan tanaman obat tradisional harus mempunyai ketepatn waktu pengunaan. Artinya ketepatan waktu penggunaan obat tradisional menentukan tercapai atau tidaknya efek yang diharapkan.
6.      Dalam segi penyembuhan meskipun tanaman herbal umumnya lebih lambat dalam pengobatan penyakit di banding penyembuhn menggunakan obat-obat kimia, namun pengobatan secara tradisional mengguakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh dengna sangat sedikit efek samping yang di timbulkannya, bebas racun, mudah di produksi, menghilangkan akar penyakit, mudah di peroleh, murah dan mempunyai banyak khasiat.  




DAFTAR PUSTAKA
Wasito. 2011. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Ghara Ilmu. Yogyakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar